Suara.com - Ketua Dewan Pengawas Asosasi Fintech Indonesia (Aftech) sekaligus mantan Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan kehadiran teknologi finansial (tekfin/fintech) dapat mendorong untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
“Inklusi keuangan artinya memastikan bahwa masyarakat atau orang dewasa Indonesia memiliki akses kepada layanan keuangan, apakah itu saving, lending atau pinjaman, ataupun investasi,” ujar Rudiantara saat pembukaan Workshop Aftech Fintech for Faster Economic Recovery pada Jumat (19/11/2021).
Menurut statistik Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2021 saja, jumlah instrumen e-Money di Indonesia telah mencapai 513.968.693.
Masih pada periode yang sama, akumulasi penyaluran pinjaman oleh fintech lending mencapai Rp249 triliun kepada 68,41 juta penerima pinjaman, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam beberapa tahun terakhir industri tekfin terus berkembang. Hal tersebut, kata Rudiantara, dapat dilihat dari jumlah perusahaan tekfin rintisan yang terdaftar sebagai anggota Aftech meningkat dari 24 menjadi 275 pada akhir 2019 serta telah menyentuh angka 335 pada akhir kuartal II 2021.
Rudiantara mengatakan pertumbuhan industri tekfin yang pesat tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain investasi di industri tekfin yang kian meningkat, jumlah penduduk usia kerja yang tinggi, kelompok masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan--baik yang unbanked maupun underbanked--masih tinggi, serta regulasi yang kondusif.
“Penetrasi internet juga memberi pengaruh percepatan perkembangan tekfin di Indonesia. Kita tahu ada 200 juta lebih orang Indonesia punya akses internet sekarang,” tuturnya.
Namun demikian, lanjut Rudiantara, industri tekfin juga menghadapi sejumlah tantangan antara lain rendahnya literasi keuangan, infrastruktur dasar, dan modal/sumber daya yang terbatas, terutama di daerah-daerah non-metropolitan.
Ia juga menegaskan bahwa literasi keuangan harus ditingkatkan sehingga masyarakat sebagai pengguna menjadi lebih melek dan tidak terjerat dalam pinjaman online ilegal.
Baca Juga: Literasi Digital Penting Agar Masyarakat Mudah Identifikasi Tefkin Ilegal
“Kejadian yang paling ramai yang menjadi topik bahkan Bapak Presiden pun memberi perhatian adalah yang kaitannya dengan pinjol. Dan persepsinya juga menjadi kurang pas karena orang jadi melihat bahwa yang namanya tekfin cuma pinjol saja,” ujarnya.
Padahal, tekfin yang tersedia di pasar cukup bervariasi, tak hanya pembayaran dan pinjaman online tetapi juga model bisnis lain seperti Aggregator, Innovative Credit Scoring, Perencana Keuangan, Layanan Urun Dana (Equity Crowdfunding), dan Wealth Management.
Sebagai wadah bagi perusahaan tekfin, Rudiantara mengatakan pihaknya memandang serius persoalan pinjol ilegal dan tidak tinggal diam.
“Aftech telah melakukan berbagai langkah dan berkomitmen untuk terus berupaya mengatasi pinjol ilegal, ter masuk melalui langkah kolaboratif bersama regulator dan para pemangku kepentingan,” katanya.
Berita Terkait
-
Pinjol Ilegal dan Joki Galbay Ancam Industri Pindar, CELIOS Minta OJK Waspada Atur Bunga
-
OJK Berikan Sanksi Ke-3 Fintech Sektor Pertanian Gagal Bayar, Ini Nama Perusahaannya
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
BRI Perkuat Inklusi Keuangan Lewat 1,22 Juta AgenBRILink di Seluruh Indonesia
-
AFPI Soroti Rendahnya Penyaluran Fintech Lending di Indonesia Timur
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Daftar Harga Laptop Polytron Terbaru: Merek 'Underdog' Banyak Keunggulan, Mulai Rp5 Juta
-
3 Rekomendasi HP Tahan Banting dan Anti Air Murah 2025, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
-
Xiaomi 16 Pro Jadi HP Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Rilis Akhir September 2025
-
7 Cara Edit Foto Miniatur 3D Pakai AI yang Viral, Lengkap dengan Tips untuk Hasil Maksimal!
-
Deretan HP Android Flagship dengan Performa Paling Kencang Versi AnTuTu, Tak Ada Samsung?
-
Poster Resmi Beredar, Xiaomi 15T Segera Debut pada September 2025
-
Spesifikasi Infinix XPAD 20 Pro: Tablet Murah Ini Usung Layar Luas dan Bodi Tipis
-
Tips Membersihkan Jamur di Layar HP: Aman, Mudah, dan Ampuh
-
HP Murah Redmi 15R 5G Siap Debut, Bawa RAM 12 GB
-
Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini