Suara.com - Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) berencana membangun training center atau pusat pelatihan bagi calon atlet dan para atlet esport yang merupakan bagian dari program pembinaan.
"Training center ini berguna, calon atlet atau atlet-atlet esport kita dapat memiliki satu tempat untuk melakukan pelatihan, termasuk nanti pelatnas, pelatda, dan sebagainya," ujar Ketua Bidang Humas dan Komunikasi PBESI Ashadi Ang dalam diskusi virtual Membangun Jenjang Karir Atlet Esports & Prestasi Bangsa, Rabu (26/11/2021).
Menurut Ashadi, program pembinaan atlet tersebut, merupakan bagian dari rancangan besar program PBESI. Sebagai awal dari program tersebut, Ashadi mengatakan PBESI akan melakukan kerjasama dengan seluruh kementerian terkait, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menjadikan esport sebagai ekstrakulikuler.
Rencananya, kegiatan ekstrakulikuler esport akan masuk ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas juga kejuruan (SMA dan SMK) sebagai wadah pengembangan potensi, sekaligus pondasi edukasi tentang esport agar memiliki pola pikir yang benar.
"Kita ingin memberikan sebuah edukasi sejak dini ketika mereka di bangku SMP, SMA, SMK. Artinya, ketika kita bicara esport, ini ekosistemnya sebesar ini, peluangnya sebesar ini, pondasi-pondasi apa yang harus do and dont-nya, kalau kita ingin menjadi atlet sukses," kata Ashadi.
"Supaya mindsetnya benar, sehingga kita bisa menyusun program kerjanya dengan baik dan benar ketika mereka selesai SMA, SMK."
Lebih dari itu, edukasi dini mengenai esport tersebut, menurut Ashadi, juga dapat membuka pengetahuan mengenai ekosistem esport, tidak melulu menjadi atlet, namun dapat menjadi salah satu komponen dari ekosistem tersebut, salah satunya caster.
"Selanjutnya, apabila mereka telah tamat dari SMK atau SMA, mereka dapat melanjutkan lagi akademi esport yang akan kami buka untuk umum," ujar Ashadi.
"Setelah akademi esport ini selesai, kita akan memberikan turnamen-turnamen untuk mereka dapat mengikuti turnamen tersebut," kata dia menambahkan. [Antara]
Baca Juga: Kedapatan Nonton Serial Squid Game, Pelajar Dikabarkan Dihukum Seumur Hidup
Berita Terkait
-
Garena Rilis Game Baru Choppy Cuts, Ada Karakter Free Fire
-
Turnamen Internasional Free Fire FFWS Global Finals 2025 Cetak Rekor Dunia
-
Buriram United Esports Juara Dunia FFWS Global Finals 2025 Free Fire
-
Youtuber Gaming Indonesia Raih Juara Dunia Lomba Build Minecraft MrBeast
-
HyperOS 4 + Android 17: Xiaomi Siap Ubah Ponsel Jadi Konsol Game Generasi Baru
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Indonesia AI Day: Indosat Percepat Lahirnya Talenta AI dari Perguruan Tinggi
-
BCA Rilis Aplikasi myBCA versi Smartwatch, Bisa Apa Saja?
-
Harga Spotify Premium di Indonesia Makin Mahal Gegara AI, Cek Daftar Harga Barunya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 17 November: Dapatkan Ribuan Gems dan Anniversary Pack
-
Garena Rilis Game Baru Choppy Cuts, Ada Karakter Free Fire
-
Cara Mematikan Autocorrect di iPhone dengan Mudah
-
Cara Mematikan Fitur Autocorrect di HP Android agar Mengetik Bebas Gangguan
-
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2026 Lengkap
-
5 Rekomendasi Tablet Multitasking Terbaik untuk Ilustrator
-
Empat Tim Esports Indonesia Siap Tempur di APAC Predator League 2026