Suara.com - Para ilmuwan menyusun rencana untuk membawa mamut berbulu kembali ke Kutub Utara, 10.000 tahun setelah hewan prasejarah itu punah.
Rencana tersebut diungkap oleh ahli genetika terkenal George Church dari Harvard dan pengusaha teknologi Ben Lamm yang mendirikan Colossal, sebuah perusahaan biosains dan genetika yang bertujuan menghidupkan kembali beberapa spesies punah.
Didukung dengan dana awal sebesar 11 juta poundsterling, misi pertama keduanya adalah menciptakan gajah hibrida yang menyerupai mamut dan akan berkembang biak di iklim Arktik.
Para ahli berencana untuk melakukan ini dengan mengambil sel kulit dari gajah Asia, yang terancam punah, dan memasukkannya ke dalam sel induk dengan DNA mamut beku untuk membuat embrio.
Embrio-embrio tersebut akan dibawa oleh ibu pengganti atau rahim buatan di laboratorium.
Tim berharap untuk memiliki bayi mamut pertama dalam enam tahun ke depan jika semuanya berjalan sesuai rencana.
Church dan Lamm percaya bahwa gajah-mamut hibrida dapat membantu memperlambat perubahan iklim, dengan menginjak tanaman yang rendah oksigen dan mengekspos tanaman sehat yang kaya karbon untuk memulihkan tundra Arktik.
"Tujuan kami adalah membuat gajah tahan dingin, tetapi akan terlihat dan berperilaku seperti mamut," kata Church, seperti dikutip dari Independent, Selasa (25/1/2022).
Namun, tidak semua ilmuwan di komunitas ilmiah yakin dengan rencana tersebut.
Baca Juga: Terbuat dari Emas, Ilmuwan Temukan Sedotan Tertua di Dunia, Panjangnya 1 Meter
Salah satunya adalah Dr Victoria Herridge, ahli biologi evolusioner di Natural History Museum yang mengatakan bahwa gagasan lingkungan Arktik dapat dipulihkan menggunakan kawanan "mamut" merupakan tindakan yang tidak masuk akal.
Herridge menjelaskan bahwa pada puncaknya sekitar 21.000 tahun yang lalu, diperkirakan ada 200 juta mamut di Eurasia.
Dengan kata lain, skala di mana para ilmuwan harus melakukan percobaan akan sangat besar dan mamut membutuhkan 22 bulan untuk beranak serta 30 tahun untuk tumbuh menjadi dewasa. Rencana tersebut akan sangat memakan waktu.
Berita Terkait
-
Carina Joe: Ilmuwan Indonesia di Balik Sukses Vaksin Oxford AstraZeneca
-
Ilmuwan Temukan Kepiting Tertua Tertangkap dalam Damar selama 100 Tahun
-
Lubang Besar Ditemukan di Es Terakhir Kutub Utara
-
Gawat! Beruang Kutub Diprediksi Punah Akhir Abad Ini
-
Pertama Kali, Kusta Kera Ditemukan pada Simpanse Liar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
-
POCO M8 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP Murah Anyar dengan Baterai Jumbo
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
5 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2025, Performa Selevel Konsol
-
Honor Watch X5 Rilis sebagai Pesaing Redmi Watch: Harga Terjangkau dengan GPS
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
POCO X8 Pro Siap Masuk ke Indonesia: Usung Chipset Kencang, Skor AnTuTu Tinggi
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Vivo X200T Muncul di Database IMEI, Pakai Kamera Zeiss