Suara.com - Kusta telah ditemukan pada kelompok simpanse liar untuk pertama kalinya.
Para peneliti telah membagikan gambar mengejutkan kera dengan benjolan di wajah mereka.
Kasus telah dikonfirmasi di antara dua populasi simpanse Afrika Barat yang tidak berhubungan, di Guinea-Bissau dan Pantai Gading.
Menurut para ilmuwan dari Pusat Ekologi dan Konservasi, Universitas Exeter, strain kusta berbeda dan tidak umum seperti yang ada pada manusia.
Sementara asal-usul infeksi tidak jelas, para ilmuwan mengatakan, penyakit itu mungkin beredar di lebih banyak hewan liar daripada yang diduga sebelumnya.
Ini bisa jadi akibat paparan manusia atau sumber lingkungan lain yang tidak diketahui, tambah mereka.
Manusia dianggap sebagai inang utama bakteri Mycobacterium leprae, penyebab penyakit kusta, tetapi 'tumpahan' ke mamalia lain terjadi.
Ini telah dikendalikan pada manusia dengan antibiotik sejak tahun 1980-an dan para peneliti pernah berpikir itu telah musnah di dunia hewan.
Namun dalam dua dekade terakhir, para ilmuwan telah menemukannya menyebar di tupai merah di Inggris dan armadillo di Amerika, dan sekarang, simpanse liar.
Baca Juga: Ilmuwan Harvard Sebut Penuaan Adalah Penyakit dan Bisa Disembuhkan, Bagaimana Caranya?
Kusta adalah penyakit menular pada kulit dan saraf yang jika tidak diobati dapat menyebabkan kelainan bentuk dan kebutaan.
"Ini adalah konfirmasi pertama kusta pada hewan non-manusia di Afrika," tegas penulis utama Dr Kimberley Hockings, dilansir dari Dailymail, Kamis (14/10/2021).
Dia menambahkan, sungguh menakjubkan bahwa itu juga terjadi pada kerabat terdekat yang masih hidup, simpanse, terutama mengingat seberapa baik simpanse yang dipelajari di alam liar.
"Kami pertama kali melihat kemungkinan gejala kusta pada populasi simpanse di Guinea-Bissau," katanya.
Gejala-gejalanya tampak sangat mirip dengan yang diderita oleh manusia dengan kusta lanjut, termasuk luka dan "cakar" tangan.
"Kami menghubungi Profesor Fabian Leendertz dari Robert Koch Institute untuk mengonfirmasi kasus ini secara genetik," ungkap Hockings.
Berita Terkait
-
X-Ray Ungkap Pesan yang Disensor Antara Marie Antoinette dan Teman Rahasianya
-
Ilmuwan Meneliti Ini 10 Film Horor Paling Menakutkan
-
Ambisi Para Insinyur Samsung: Membangun Otak Manusia ke Dalam Chip Memori
-
Korupsi Pembangunan RS Kusta, ASN Kementerian Kesehatan Ditangkap
-
KEREN! Ilmuwan Singapura Ubah Kulit Durian Jadi Perban Antibakteri
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
Terkini
-
17 Kode Redeem FC Mobile 24 Oktober 2025, Gaet Pemain Liga Champions Cuma-cuma
-
17 Kode Redeem FF Spesial Untuk Atasi Akun Polosan Para Pemain Pemula, Manfaatkan Event Eksklusif
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 24 Oktober 2025: Awal Musim Hujan, Waspada Sore Hari
-
Capcom Siapkan Remake Resident Evil Zero, Rilis 2028
-
Mengapa EA Tutup Permanen The Sims Mobile usai 7 Tahun Beroperasi?
-
Honor Power 2 Siap Rilis dengan Baterai 10.000 mAh dan Bodi Tipis
-
Asus ROG Ally X dan Ally X Sah Masuk Indonesia, Harga Mulai dari Rp 9 Jutaan
-
23 Kode Redeem FC Mobile Aktif 23 Oktober, Langsung Dapatkan Skill Boost dan Player Pack!
-
Produsen Komputer Asal Taiwan Ini Pamer Teknologi Canggih di Indocomtech 2025
-
23 Kode Redeem FF 23 Oktober 2025: Segera Klaim Skin SG2 dan Bundle Dai Mubai Gratis!