Suara.com - Bulan Purnama Februari, yang disebut Bulan Salju, akan tiba Rabu (16 Februari) pukul 11:57 EST (0457 GMT).
Pada hari yang sama, Merkurius mencapai jarak terjauhnya ke barat matahari, membuatnya menjadi terang namun menantang untuk mengamati "bintang pagi" di garis lintang tengah utara.
Bulan akan berada di konstelasi Leo, singa, dan pada tengah malam akan mencapai ketinggian maksimum 67,9 derajat di New York; ketinggian bulan akan serupa di garis lintang tengah-utara.
Semakin jauh ke selatan, semakin tinggi ketinggian bulan, sebagaimana melansir laman Space.com, Minggu (13/2/2022).
Bulan Purnama terjadi ketika bulan tepat berada di sisi Bumi yang berlawanan dari Matahari.
Waktu fase Bulan tergantung pada posisi Bulan, bukan posisi pengamat, berarti bahwa waktu Bulan Purnama tergantung pada zona waktu seseorang.
Sementara di New York City Bulan Purnama pada pukul 11:57, jika tinggal di Madrid (enam jam lebih awal) Bulan Purnama terjadi pada pukul 17:57, yang kebetulan terjadi tepat sebelum Bulan terbit pada pukul 18:38.
Di Melbourne, Australia, Bulan Purnama terjadi pada pukul 3:57 pagi pada 17 Februari.
Bulan Purnama terjadi pada hari yang sama Merkurius mencapai jarak terbesarnya, atau elongasi, di sebelah barat Matahari.
Baca Juga: 5 Fenomena Langit Menarik, Masuk Februari 2022
Pada 16 Februari, planet ini terbit pada pukul 5:35 pagi waktu setempat, menurut perhitungan Heavens-Above.com.
Asal Muasal Sebutan Bulan Salju
Menurut Proyek Keaksaraan Asli Ontario, orang-orang Ojibwe (atau Anishinaabe) menyebut Bulan Purnama Februari Mikwa Giizis, Bulan Beruang.
Suku Cree menyebutnya Kisipisim, atau Bulan Agung, karena selama waktu ini "hewan tidak banyak bergerak, dan penjerat memiliki sedikit kesempatan untuk menangkap mereka."
Tlingit dari Pacific Northwest menyebut Bulan Purnama Februari S'eek Dís atau Bulan Beruang Hitam.
Sedangkan Haida menyebutnya Hlgit'ún Kungáay atau "bulan Angsa," menurut Tlingit Moon and Tide Teaching Resource yang diterbitkan oleh Universitas Alaska di Fairbanks.
Berita Terkait
-
Ada Gerhana Bulan Total, Ini 5 Fenomena Langit yang Terjadi Mei 2021
-
Jangan Lewatkan Supermoon April, Terbesar dan Tercerah Tahun Ini
-
Ada Pink Moon! Masuk April 2021, Ini 5 Fenomena Langit Menarik
-
Masuk Maret 2021, 5 Fenomena Langit Menarik Ini Bisa Dinikmati di Indonesia
-
Semalam Tidur Kurang Nyenyak? Ternyata Pengaruh dari Bulan Purnama Lho...
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
4 Rekomendasi Tablet Rp2 Jutaan Memori 256 GB untuk Kerja, Multitasking Anti Lemot
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru: Dapatkan Skill Boost, Coin Bonus, dan Item Premium Gratis!
-
25 Kode Redeem FF 16 November: Dapatkan Loot Crate & Item Premium Gratis Sekarang Juga!
-
6 Tablet Rp1 Jutaan untuk Edit Video Ringan, Cocok Bagi Content Creator yang Baru Terjun di Sosmed
-
5 HP Murah Cocok untuk Driver Ojol: RAM 8GB, Aman Kena Air Hujan & Layar Jernih
-
Bocoran Pengembangan Game MMO Horizon, Sasar Pengguna Seluler
-
5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
-
Rahasia Perbedaan Wajah Neanderthal dan Manusia Modern Akhirnya Terungkap
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 16 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah
-
34 Kode Redeem FF 16 November 2025: Klaim Emote Bucin & Skin FFWS Permanen untuk Survivor Sejati!