Suara.com - Para ilmuwan melaporkan sebuah asteroid baru bernama 2022 EA1 akan melintasi Bumi pada 2023 mendatang.
Ditemukan pertama kali pada 7 Januari, asteroid selebar 70 meter itu dianggap paling berbahaya dalam satu dekade karena diprediksi akan menabrak Bumi pada 4 Juli 2023.
Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), terlalu dini untuk meluncurkan misi pembelokan asteroid demi menyelamatkan Bumi.
"Pada Januari tahun ini, kami menyadari asteroid dengan peringkat tertinggi pada skala Palermo yang telah kami lihat dalam lebih dari satu dekade," kata Marco Micheli, astronom di Pusat Koordinasi Objek Dekat Bumi ESA ( NEOCC), dikutip dari Space.com, Rabu (9/3/2022).
Selama 10 tahun dirinya di ESA, dia menambahkan bahwa belum pernah melihat objek berisiko seperti itu.
Skala Palermo sendiri mengukur risiko yang ditimbulkan oleh asteroid dekat Bumi berdasarkan kemungkinan dampak dan kekuatan.
Jika menabrak Bumi, para ahli memperkirakan bahwa asteroid seukuran 2022 EA1 kemungkinan akan memusnahkan sebuah kota.
Hal ini menyebabkan kehancuran pada skala yang sama seperti bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima pada akhir Perang Dunia II.
Perhitungan orbit yang dilakukan oleh tim NEOCC pada minggu pertama, setelah penemuan asteroid awalnya menunjukkan peningkatan risiko terjadinya tabrakan dengan Bumi.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil Kura-kura Kuno yang Selamat dari Kepunahan Dinosaurus
Namun, asteroid itu menghilang dari pandangan para astronom selama satu minggu karena cahaya terang di sekitar Bulan Purnama.
Ketika 2022 EA1 muncul kembali, pengamatan baru mengubah perhitungan. Para ilmuwan mengumumkan bahwa Bumi akan aman dari tabrakan asteroid.
Batu antariksa itu akan melintas dengan jarak aman sekitar 10 juta km dari Bumi.
"Jarak itu lebih dari 20 kali jarak ke Bulan," tulis ESA dalam sebuah pernyataan.
Di sisi lain, asteroid yang lebih kecil secara teratur menghantam Bumi.
Pada 2013, sebuah meteorit berdiameter sekitar 20 meter meledak di dekat permukaan Bumi, merusak 7.200 bangunan dan melukai 1.500 orang di Kota Chelyabinsk, Rusia selatan.
Berita Terkait
-
Eksperimen, Ilmuwan Sukses Tumbuhkan Kembali Kaki Katak yang Hilang
-
Debu Emas Asteroid Senilai 10.000 Quadriliun Dolar AS Akan Diselidiki NASA
-
Ambisius, Ilmuwan Ingin Hidupkan Kembali Mamut dalam 6 Tahun
-
Terbuat dari Emas, Ilmuwan Temukan Sedotan Tertua di Dunia, Panjangnya 1 Meter
-
Ilmuwan Temukan Teknologi Sinar-X, Diklaim Lebih Cepat dan Akurat dari Tes PCR untuk Diagnosis Covid-19
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Skip Miniatur AI Action Figure, 7 Trik Buat Foto Keren di Gemini AI yang Wajib Dicoba
-
40 Kode Redeem FF Hari Ini 10 September 2025, Banjir Skin SG2 dan Item Langka!
-
7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 10 September 2025, Klaim Pemain OVR 104+ dan Gems Gratis
-
iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max: Bawa Desain Baru dan Kamera Superior
-
iPhone Air Dirilis Bareng iPhone 17, HP Super Tipis dan Ringan dari Apple
-
iPhone 17 Resmi, Bawa Upgrade Layar 120Hz dan 2 Kamera Belakang 48MP
-
DJI Mau Terjun ke Pasar Kamera Mirrorless, Tantang Canon-Sony dkk
-
Oppo A6 Pro Dirilis, Punya Baterai Badak 7.000 mAh dan Kamera 50MP
-
Wajah Miniatur AI Aneh? Ini 5 'Prompt Rahasia' untuk Memperbaikinya
-
Bikin Gantungan Kunci Action Figure Diri Sendiri? Gampang Pakai Gemini AI! Ini 7 Prompt Andalannya!