Suara.com - Belakangan ini peristiwa hujan badai, angin puting-beliung dan cuaca ekstrem banyak diberitakan media dari Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, dan wilayah lainnya. Kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan bangunan, tumbangnya pohon-pohon, kerusakan jaringan listrik, hingga lalu lintas yang terganggu.
Sejumlah pihak mengaitkan kejadian tersebut dengan perubahan iklim. Organisasi pegiat lingkungan, Greepeace menyatakan puting beliung semakin sering terjadi dari tahun ke tahun sebagai akibat dari iklim yang berubah.
Cuaca ekstrem karena pancaroba
Profesor Riset bidang Meteorologi dan Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Edvin Aldrian, mengemukakan cuaca ekstrem yang menyebabkan puting beliung terjadi karena Indonesia memasuki musim pancaroba – peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Berbagai kejadian ekstrem belakangan ini merupakan siklus reguler yang terjadi setiap tahun, bukan karena perubahan iklim.
Musim pancaroba ditandai dengan pertemuan massa udara dingin dengan massa udara panas yang berasal dari belahan bumi selatan. Hal ini mengakibatkan angin kencang yang membawa awan-awan kumulonibus – awan penghasil hujan lebat, petir, hingga hujan es.
“Makanya bisa terjadi siang terik begitu sore hujan lebat dan angin sangat kencang,” ujar Edvin saat dihubungi pada Selasa, 8 Maret lalu.
Dia menambahkan, angin bisa lebih kencang lagi di daerah-daerah pesisir yang terletak tak jauh dari pegunungan. Daerah ini menjadi tempat bertemunya udara panas dari pesisir dan udara dingin dari pegunungan.
Kawasan Jakarta, Depok, Bekasi, hingga Tangerang, menjadi salah satu kawasan yang rawan kejadian puting beliung. Pasalnya, kawasan ini diapit Gunung Salak dan Gunung Gede-Pangrango di sebelah selatan, serta Gunung Ciremai di sebelah timur.
Daerah pantai barat Sumatera juga menjadi kawasan yang rentan dilanda angin kencang saat musim pancaroba.
Baca Juga: Korban Angin Puting Beliung di Nagrak Utara Sukabumi Butuh Material Bangunan
Dia mewanti-wanti, cuaca ekstrem yang terjadi saat musim pancaroba bukan hanya hujan lebat ataupun puting beliung, tapi juga kejadian panas ekstrem. Masyarakat diminta bersiap-siap dan memantau ramalan cuaca secara berkala.
Edvin memperkirakan cuaca ekstrem bisa berlangsung hingga Mei mendatang, seiring dimulainya musim kemarau.
“Akhir Mei kejadiannya akan turun,” tutur dia.
Perubahan iklim tetap harus diwaspadai
Meski cuaca menjadi ekstrem karena pancaroba, masyarakat perlu mewaspadai kejadian yang sama di masa depan. Koordinator Bidang Analis Perubahan Iklim, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kadarsah, memprediksi cuaca ekstrem akan lebih sering terjadi tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
“Menurut penelitian kami itu akan makin sering terjadi peristiwa ekstrem. Ada berbagai macam,” ungkap Kadarsah dalam perberbincangan bersama The Conversation melalui podcast SuarAkademia.
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 Oktober 2025: Peringatan Dini BMKG dan Info Lengkapnya
-
BMKG Rilis Peringatan Cuaca Ekstrem di Puluhan Provinsi
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 8 Oktober 2025: Waspada Hujan & Suhu Panas di Indonesia
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
Perempuan Pesisir dan Beban Ganda di Tengah Krisis Iklim
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
7 Rekomedasi Tablet dengan Fitur NFC, RAM Besar Terbaik di Kelasnya
-
6 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Ala Film Fast & Furious, Hasil Keren dan Dramatis
-
5 HP Xiaomi Rp1 Jutaan Terbaik di Oktober 2025: Memori Lega, Performa Apik
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Cara Cek Kesehatan Baterai iPhone, Kapan Waktunya Ganti Baru?
-
Rahasia Jaga Privasi! Ini Cara Kirim Foto Sekali Lihat di WhatsApp Terbaru 2025
-
Panduan Kreatif: Membuat Poster Menarik dengan Microsoft Word
-
20 Kode Redeem FC Mobile 11 Oktober 2025, Gaet Zidane Tanpa Top-up
-
17 Kode Redeem FF Hari Ini 11 Oktober 2025, Skin Timnas Menanti Hingga Senjata Loot Crate Siap Klaim
-
10 Kode Redeem Mobile Legends 10 Oktober 2025: Dapatkan Mystic Clash & Emote Timnas Sekarang!