Suara.com - Elon Musk menyetujui tawaran pengambilalihan 44 juta dolar AS dengan dewan Twitter bulan lalu, memberikan tanggapan mengenai pemblokiran akun Twitter mantan Presiden AS Donald Trump.
"Keputusan Twitter untuk melarang mantan presiden AS itu salah secara moral dan benar-benar bodoh", kata Elon Musk kepada Financial Times Future of the Car Summit, dilansir laman BBC, Rabu (11/5/2022).
Pada Januari 2021, Twitter mengatakan akun Trump "ditangguhkan secara permanen karena berisiko akan hasutan kekerasan lebih lanjut" setelah penyerbuan Capitol.
"Saya akan membatalkan larangan permanen tetapi saya belum memiliki Twitter jadi ini bukan hal yang pasti akan terjadi," ungkapnya.
Dia mengatakan larangan itu tidak membungkam Trump, tetapi dengan membuatnya pindah ke situs Truth Social miliknya sendiri, itu telah memperkuat suaranya di antara sayap kanan.
Dia menunjukkan bahwa Trump sebelumnya mengatakan, dia tidak akan kembali ke Twitter bahkan jika akunnya diaktifkan kembali.
Elon Musk mengatakan, dia telah berbicara dengan salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey tentang masalah mengunci pengguna dari akun media sosial mereka sebagai tanggapan atas tweet ofensif.
"Dia dan saya memiliki pemikiran yang sama bahwa larangan permanen harus sangat langka dan disediakan untuk akun yang merupakan bot atau akun scam," katanya.
Elon Musk mengatakan, jika seseorang men-tweet sesuatu yang "ilegal atau merusak dunia" harus ada penangguhan sementara atau postingan itu harus dibuat tidak terlihat.
Baca Juga: Viral Aksi Seorang Cowok Pamer Nyalakan Sepeda Motor di dalam Rumah Malah Berakhir Kebakaran
Dia mengatakan, Twitter perlu membangun lebih banyak kepercayaan dengan membagikan algoritmenya dan meminta orang untuk memberikan saran tentang cara meningkatkannya.
Minggu lalu kelompok aktivis menulis surat terbuka kepada pengiklan Twitter yang memperingatkan bahwa di bawah manajemen Musk.
"Twitter berisiko menjadi sumber informasi yang salah, dengan merek Anda terpasang," ujar salah seorang dari kelompok aktivis.
Di AS, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pemerintahan Biden menginginkan platform online untuk melindungi kebebasan berbicara tetapi juga memastikan mereka bukan forum untuk disinformasi.
Psaki mengatakan mengizinkan Trump kembali ke Twitter atau tidak akan menjadi keputusan yang harus diambil oleh perusahaan sektor swasta.
Berita Terkait
-
Gugatan Donald Trump ke Twitter Ditolak Pengadilan
-
Ambisius! Elon Musk Targetkan Dongkrak 4 Kali Lipat Pengguna Twitter pada 2028, Begini Strateginya
-
Kurir Dibikin Pusing dengan Pelanggan yang Ajak Main Tebak-tebakan: 'Katakan Peta'
-
Ngakak! Cewek Ini Nyungsep Saat Turun dari Sepeda Motor: 'Diduga Dikira Kasur'
-
Sempat Menolak, Pangeran Arab Saudi Kini Dukung Elon Musk Pimpin Twitter
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Telkomsel MAXStream Studios Gebrak JAFF 2025, Hadirkan Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
23 Kode Redeem FC Mobile 21 November 2025, Panduan Event Glorious Eras & UEFA PrimeTime
-
6 Smartwatch dengan GPS Paling Murah untuk Pencinta Aktivitas Outdoor
-
5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
-
POCO M8 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP Murah Anyar dengan Baterai Jumbo
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
5 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2025, Performa Selevel Konsol
-
Honor Watch X5 Rilis sebagai Pesaing Redmi Watch: Harga Terjangkau dengan GPS
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel