Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN akan memperkuat dan mewujudkan kemandirian pengadaan data citra satelit dari pengindraan jauh yang dimiliki dan dioperasikan sendiri.
"Ke depan BRIN justru malah akan memperkuat. Kami ingin merealisasikan kemandirian pengadaan data citra dari satelit pengindraan jauh yang kita miliki dan operasionalkan sendiri," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam sambutannya di Rapat Koordinasi Nasional Citra Satelit Pengindraan Jauh Tahun 2022 yang diikuti secara virtual di Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Bersama para pemangku kepentingan terkait, BRIN mengadakan rakornas yang bertemakan Keberlanjutan Layanan Data dan Informasi Pengindraan Jauh: Komitmen BRIN dalam Memberikan Layanan Prima, dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi satelit pengindraan jauh.
BRIN akan terus berkomitmen untuk melayani data citra yang berasal dari satelit pengindraan jauh yang bisa dimanfaatkan oleh kementerian/lembaga (K/L), pemerintah daerah, badan usaha milik negara (BUMN) maupun berbagai pihak swasta lain.
Saat ini, BRIN sedang merencanakan secara sangat komprehensif untuk memiliki dan mengembangkan satelit-satelit operasional yang menyediakan data citra pengindraan jauh yang lebih optimal.
"Jadi bukan sekadar satelit eksperimental tapi satelit operasional yang salah satu tugas dan fungsinya adalah untuk menjadi pemasok data citra pengindraan jauh baik itu untuk akurasi yang 50 sentimeter, 1 meter, 5 meter, 10 meter dan seterusnya," tutur Handoko.
BRIN akan melengkapi satelit-satelit dengan berbagai sensor dan perlengkapan yang akan mampu melihat perubahan cuaca sehingga dapat memberikan kemampuan untuk melakukan prediksi, misalnya mendukung Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan prediksi cuaca dengan lebih akurat dan lebih baik ke depannya.
"Semua ini akan dikelola dan dioperasionalkan secara profesional dan akan bekerja sama juga dengan mitra pelaku usaha dari dunia usaha," ujar Handoko.
Pada kesempatan itu, Handoko mengajak segenap pelaku usaha baik dari BUMN maupun swasta untuk dapat bekerja sama dengan BRIN dalam mengembangkan satelit dan mengoperasionalkan satelit-satelit yang akan dimiliki ke depannya termasuk stasiun-stasiun darat yang saat ini dioperasionalkan sepenuhnya oleh BRIN.
Baca Juga: Kepala BRIN Ungkap Rencana Undang Elon Musk Berinvestasi di Bandar Antariksa
Ia berharap melalui rakornas tersebut, para penerima manfaat layanan data citra satelit dari BRIN seperti K/L, pemerintah daerah, BUMN dan pelaku usaha bisa memberikan masukan terkait data-data yang diperlukan baik berupa data mentah maupun data interpretasi citra satelit pengindraan jauh yang sudah diproses sesuai dengan kebutuhan.
Handoko mendorong para peneliti dan sumber daya manusia lain di BRIN yang terkait dengan data citra satelit dan pengindraan jauh untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam mengolah dan memproses data sehingga bisa lebih memiliki manfaat secara langsung bagi berbagai pihak yang membutuhkan di Tanah Air.
Rakornas Citra Satelit Pengindraan Jauh merupakan kegiatan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Penginderaan Jauh, yang merupakan peraturan teknis dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan.
Kegiatan yang digelar setiap tahun itu juga sebagai wadah serah terima data satelit penginderaan jauh kepada para pemangku kepentingan dan pengguna di kementerian/lembaga Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian RI (Polri) dan pemerintah daerah. [Antara]
Berita Terkait
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Transformasi Digital BRI Didukung Infrastruktur Satelit BRIsat
-
Nasib Terbaru Proyek Satelit Satria-2, Resmi Masuk PSN!
-
BAKTI Komdigi Akui Ada 2.121 Desa di Indonesia Belum Kebagian Internet
-
Starlink Banyak Dipakai Korban Banjir Sumatra, Bisakah Indonesia Bikin Satelit Pesaing?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis