Suara.com - YouTube telah menghapus lebih dari 70.000 video terkait konflik Rusia-Ukraina sejak terjadinya invasi pada akhir Februari lalu.
Perusahaan mengatakan, dihapusnya puluhan ribu video itu dikarenakan telah melanggar kebijakan utama, tentang peristiwa kekerasan yang melarang kreator menyangkal atau meremehkan invasi tersebut.
YouTube tidak menjelaskan secara rinci tindakan penegakan tersebut.
Tetapi mereka mengaku telah menangguhkan sekitar 9.000 channel YouTube, termasuk dari jurnalis pro Kremlin (pendukung pemerintah Rusia), Vladimir Solovyov.
"Kami memiliki kebijakan peristiwa kekerasan besar dan itu berlaku untuk hal-hal seperti penolakan insiden besar: mulai dari Holocaust hingga Sandy Hook," kata Chief Product Officer YouTube, Neal Mohan, dikutip dari Engadget, Kamis (26/5/2022).
"Dan tentu saja apa yang terjadi di Ukraina adalah peristiwa kekerasan besar. Jadi kami menggunakan kebijakan itu untuk mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya," sambung dia.
YouTube juga melihat peningkatan signifikan terkait jumlah penonton dari Ukraina, Polandia, dan Rusia yang mengkonsumsi konten otoritatif dalam konflik tersebut.
Di Ukraina misalnya, konten berita terkait invasi telah ditonton lebih dari 40 juta kali.
"Tanggung jawab pertama dan mungkin yang paling penting adalah memastikan bahwa pengguna yang mencari informasi terkait ini dapat memperoleh informasi yang akurat, berkualitas tinggi, dan kredibel di YouTube," papar Mohan.
Baca Juga: Mirip TikTok, YouTube Shorts Punya Fitur Belanja Langsung dari Iklan
Langkah ini menjadi upaya penting platform seperti YouTube dalam mencegah penyebaran misinformasi di online.
Di Rusia misalnya, YouTube memiliki lebih dari 90 juta pengguna, menjadikannya sebagai platform video terbesar di negara tersebut.
Berita Terkait
-
36 Tahun, Kuli Bangunan Wanita Menyamar Jadi Pria Akibat Sering Dilecehkan
-
Beredar Rekaman CCTV Tentara Rusia Menjarah dan Menembak Warga Sipil di Kyiv
-
Pengguna Wear OS Bisa Streaming Musik di Aplikasi YouTube Music
-
Mau Jadi YouTuber Terkenal? Inilah 6 Tips Sukses yang Bisa Kamu Terapkan
-
Treasure Rilis Video Baru Performance "DADARI (REMIX)", Teume Ayo Tonton!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Panduan Lengkap Menghubungkan Laptop Windows dan Mac ke Monitor Eksternal, Ini Langkah-langkahnya
-
Baru Rilis, ARC Raiders Kalahkan Battlefield 6 Dua Pekan Beruntun di Steam
-
LG Pastikan TV Lolos Standar Global Lewat 500 Tes Ketat
-
5 HP 2 Jutaan Kamera Terbaik dan RAM Besar untuk Hadiah Anak di Akhir Semester
-
5 Tablet 2 Jutaan dengan SIM Card, Tak Perlu Wifi dan Bisa Pakai WhatsApp
-
7 HP RAM Besar Kamera Bagus Harga Terjangkau, Bebas Multitasking Tanpa Nge-Lag!
-
31 Kode Redeem FC Mobile Aktif 19 November: Ada Ribuan Gems, Pemain 111-113, dan Glorious
-
Teaser Beredar ke Publik, Fitur dan Warna POCO F8 Ultra Terungkap
-
5 Rekomendasi Smartwatch dengan Fitur AI, Ada yang Bisa Pakai ChatGPT
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan yang Ada NFC untuk Game dan Pembayaran Digital