Suara.com - Tundra Siberia bisa menghilang sekitar pada 2500 jika emisi gas rumah kaca di Bumi tidak dikurangi secara signifikan.
Bahkan dalam skenario kasus terbaik, dua pertiga dari lanskap ini bisa punah.
Para ilmuwan baru-baru ini memprediksi ketika lapisan es tundra mencair.
Kondisi ini disebabkan lepasnya sejumlah besar gas rumah kaca yang tersimpan ke atmosfer, yang berpotensi mempercepat pemanasan di seluruh dunia.
"Hilangnya tundra tidak hanya akan menjadi pukulan bagi keanekaragaman hayati dan budaya manusia, tetapi juga dapat memperburuk pemanasan Arktik," kata Stefan Kruse dari Alfred Wegener Institute (AWI) Helmholtz Center for Polar and Marine Research di Jerman, dikutip dari Live Science, Rabu (8/6/2022).
Pemanasan di Kutub Utara telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, sekitar dua kali lebih cepat dari pemanasan di seluruh dunia.
Menurut Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC), antara 1960 dan 2019, suhu udara naik hampir 4 derajat Celcius di seluruh wilayah Arktik.
Pemanasan ini mencairkan lapisan es laut dan mempengaruhi daratan Arktik, di mana salah satu implikasinya adalah hutan larch Siberia.
Seberapa cepat hutan ini akan menggantikan ekosistem tundra yang berumput dan bersemak tidak diketahui.
Baca Juga: Kadin Gandeng Huawei Wujudkan Nol Emisi Karbon di Indonesia
Untuk mengevaluasi bentangan tundra Siberia sepanjang 4.000 km, Kruse dan tim ilmuwan menciptakan model komputer yang dapat memperhitungkan siklus hidup masing-masing pohon.
Mulai dari seberapa jauh pohon dapat menyebarkan benih hingga seberapa tingkat pertumbuhan berdasarkan suhu dan curah hujan.
Jika emisi karbon dikurangi menjadi nol pada 2100 dan kenaikan suhu global tetap di bawah 2 derajat Celcius, hanya 32,7 persen dari tundra Siberia saat ini yang akan tersisa pada 2500.
Namun, jika emisi karbon tidak menurun sampai 2050, tundra Siberia hanya akan tersisa 5,7 persen dari jumlah saat ini, yang pada dasarnya memusnahkan ekosistem.
Jika hal itu terjadi, maka akan berdampak pada kehidupan rusa kutub. Dampaknya kemungkinan juga akan dirasakan oleh manusia.
Budaya asli seperti masyarakat Nenets di Siberia barat laut umum menggembalakan dan berburu rusa.
Berita Terkait
-
Melihat Taman Surya Terapung Terbesar di Jerman
-
Intel Janji Akan Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Menjadi Nol pada 2040
-
Jangan Salah Kaprah! Ketahui Pengertian Efek Rumah Kaca Secara Benar
-
PBB Peringatkan Tingkat Gas Rumah Kaca Masih Capai Rekor Tertinggi
-
Pengertian, Dampak, serta Cara Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8