Suara.com - Para ilmuwan menemukan bahwa orang zaman dulu melihat ayam sebagai hewan eksotis yang disembah, alih-alih dimakan seperti era modern saat ini.
Ukuran ayam zaman dulu hanya sekitar sepertiga dari ayam modern dan memiliki warna yang mencolok serta suaranya yang khas.
Karena hal itu, orang zaman dulu memandangnya sebagai hal baru yang misterius dan menarik daripada sebagai makanan potensial.
Sebelum ada ayam peliharaan saat ini, nenek moyang ayam dikenal sebagai unggas hutan merah (Gallus gallus) dari Asia Tenggara.
Kisah bagaimana unggas hutan ini menjadi salah satu makanan paling populer di dunia memiliki asal-usul yang tidak jelas.
Hal itu karena arkeologi di Asia Tenggara yang berhutan lebat sulit untuk dilacak dan para ahli tidak selalu memperhatikan artefak kecil seperti tulang ayam.
Penelitian ini melibatkan lebih dari satu dekade pengukuran ulang dan analisis tulang ayam yang ditemukan sebelumnya, serta penanggalan radiokarbon 12 tulang dari 16 lokasi di Eropa untuk melacak penyebaran ayam di Asia.
Temuan dari kedua penelitian mengungkapkan bahwa ayam didomestikasi jauh lebih awal daripada perkiraan sebelumnya.
Faktanya, manusia dan ayam telah dikaitkan sekitar 3.500 tahun lalu. Sekitar 1500 SM, orang-orang di Asia Tenggara mulai menanam padi dan biji-bijian.
Baca Juga: Beli Mie Ayam, Cewek Ini Malah Disuruh Penjual Lanjutkan Main Mobile Legends
Tanaman tersebut menarik unggas hutan merah dan orang zaman dulu menganggap unggas warna-warni ini sangat menawan.
Saat unggas hutan bergantung pada manusia untuk makanannya, proses domestikasi dimulai.
Sekitar 1000 SM, unggas hutan yang sekarang dikenal sebagai ayam menyebar ke China tengah, Asia Selatan, dan Mesopotamia.
Antara sekitar 800 SM dan 700 SM, ayam mencapai Tanduk Afrika sebagai bagian dari perdagangan maritim yang berkembang.
Pelaut Yunani, Etruria dan Fenisia mungkin menyebarkan unggas ke seluruh Mediterania, tercatat bahwa ayam mendarat di Italia sekitar 700 SM dan berhasil mencapai Eropa tengah antara sekitar 400 SM dan 500 SM.
Transisi ayam dari hewan yang disembah menjadi makanan yang umum disajikan saat ini terjadi sekitar Kekaisaran Romawi di Eropa, di mana telur menjadi populer sebagai makanan ringan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Terungkap! 66 Persen Orang Dewasa di Indonesia Jadi Korban Scam, Kerugian Setahun Rp 49 Triliun
- 
            
              Batam Kini Punya Fasilitas Data Center Super Cepat untuk Bisnis Modern
- 
            
              Tablet Xiaomi Redmi Pad 2 Pro Masuk Indonesia 7 November, Intip Bocoran Spesifikasinya
- 
            
              19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Oktober 2025, Banjir Pemain OVR 111-113 dan Gems Gratis
- 
            
              Nothing CMF Watch 3 Pro dan CMF Headphone Pro Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
- 
            
              Intip Keunggulan Redmi 15: HP Murah Xiaomi Punya Baterai 7.000 mAh
- 
            
              Lazada Siapkan 5 Teknologi AI Sekaligus Jelang Harbolnas 11.11, Secanggih Apa?
- 
            
              Update Harga Xiaomi TV A 32, Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Smart TV Rp1 Jutaan Ini
- 
            
              Usai Debut di China, Realme GT 8 Pro Bersiap ke Pasar Internasional
- 
            
              Update Bracket Playoffs MPL ID S16: ONIC-AE di Final Upper, Navi-Dewa Tersingkir