Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) resmi memberikan izin beroperasi Starlink, satelit internet milik Elon Musk. PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) membeli kapasitas dari Starlink sehingga Telkomsat mendapatkan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer (NGSO).
Selain itu, Starlink akan digunakan untuk keperluan layanan backhaul Telkom Group. Mengacu Permen Kominfo Nomor 21 tahun 2014, Hak Labuh (Landing Right) Satelit adalah hak untuk menggunakan Satelit Asing yang diberikan oleh Menteri kepada Penyelenggara Telekomunikasi atau Lembaga Penyiaran.
Artinya, satelit tersebut kemungkinan akan disewa oleh Telkomsat untuk memberi layanan jaringan internet tertutup ke pelanggan korporat. Lalu, apa itu Starlink, satelit milik Elon Musk yang baru saja masuk Indonesia?
Proyek Ambisius
Starlink adalah proyek ambisius SpaceX. Tujuannya yakni membangun jaringan internet yang saling terhubung dengan ribuan satelit. Hal tersebutuntuk memberikan internet berkecepatan tinggi kepada konsumen di bagian mana pun di planet Bumi.
Starlink mengklaim menyiapkan internet dengan kecepatan 100/200 megabit per detik (Mbps) untuk pengguna individu. Saat ini Starlink punya lebih dari 400.000 di penjuru dunia, merujuk presentasi SpaceX pada regulator federal pekan lalu.
Menurut situs pelacak kecepatan internet Ookla, yang menganalisis kinerja internet satelit selama kuartal keempat tahun 2021, Starlink menawarkan kecepatan unduh melebihi 100Mbps di 15 negara berbeda tahun lalu, dengan kecepatan rata-rata di Q4 lebih tinggi dari Q3.
Tuai Kritik
Proyek tersebut pun langsung menjadi sorotan. Tak sedikit yang mengkritisinya, termasuk NASA. Badan penerbangan Amerika Serikat itu menggarisbawahi rencana SpaceX menyebarkan sekitar 30.000 satelit untuk proyek Starlink. NASA khawatir tentang potensi peningkatan frekuensi konjungsi serta dampak pada misi luar angkasa manusia dan sains mereka.
Baca Juga: Elon Musk Prediksi Masa Depan
NASA mencatat saat ini terdapat 25.000 total objek yang dilacak di orbit, dan ada sekitar 6.100 di bawah 600 km. NASA menilai ekspansi generasi kedua yang diminta SpaceX, akan menambah lebih dari dua kali lipat jumlah objek yang dilacak di orbit serta meningkatkan jumlah objek di bawah 600 km lebih dari lima kali lipat.
Kontributor : Alan Aliarcham
Berita Terkait
-
Elon Musk Prediksi Masa Depan
-
Satelit Kecil Ini Beri Prakiraan Badai Tropis Lebih Cepat dan Akurat
-
Starlink Milik Elon Musk Disebut Jadi Senjata Ampuh Ukraina Melawan Invasi Rusia
-
The Best 5 Oto: BYD Pasok Baterai ke Tesla, CUPRA Siapkan Tiga Model Mobil Listrik, Penjualan Volvo Terlaris
-
BYD Kini Jadi Sohib Elon Musk, Tesla Incorporation Bakal Dipasok Baterai
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 November 2025: Ada Pemain Glorious, 450 Rank Up, dan 1.500 Gems
-
5 Tablet Murah untuk Edit Video: Spek Dewa, Memori Besar, Harga Mulai Rp2 Jutaan
-
Dua Tablet Murah POCO Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chip Kencang Snapdragon
-
26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 November: Ada Pemain 110-115 dan Ratusan Rank Up
-
5 Tablet dengan RAM 12 GB Plus Baterai Jumbo, Multitasking untuk Pekerjaan Berat
-
Spesifikasi RedMagic 11 Pro: Calon HP Gaming Gahar di Indonesia, Chip Super Kencang
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI