Salah satu faktor yang membuat KKB tetap eksis adalah sulitnya mengidentifikasi keberadaan mereka, terutama ketika mereka berbaur dengan masyarakat. Kondisi ini membuat mereka kerap tak terjamah penegak hukum, sehingga sulit dijatuhi hukuman.
Berdasarkan laporan riset kami, terdapat 348 kasus konflik di Papua terjadi dalam 11 tahun terakhir yang sedikitnya memakan 2.118 korban. Sebanyak 1.654 jiwa mengalami luka-luka, sementara 464 lainnya meninggal dunia. Angka riil korban jiwa diyakini jauh lebih besar lagi.
Riset kami juga menunjukkan bahwa warga sipil, baik Orang Asli Papua (OAP) maupun non-OAP, menjadi pihak yang paling dirugikan.
Dari 1.654 korban luka, 87% di antaranya (1.433 korban) merupakan warga sipil. Sementara, warga sipil yang meninggal dunia ada 320 orang (dari total 464 korban jiwa).
Selain menyebabkan korban jiwa, gangguan keamanan mengakibatkan masyarakat mengalami trauma dan ketakutan berkepanjangan. Ancaman keselamatan dirasakan segenap masyarakat dari pemuka agama, tetua adat, aparat pemerintah, guru, dokter, perawat, pengusaha, hingga masyarakat umum.
Peran pemerintah dalam siklus kekerasan
Dua hal yang menjadi persamaan keenam kabupaten tersebut di atas adalah letaknya di kawasan pegunungan Papua dan memiliki sumber daya alam berlimpah. Dengan kata lain, wilayah tersebut menjadi arena sentral konflik ekonomi-politik dan seringkali terjadi pertarungan ideologis melalui kekerasan fisik.
Daerah-daerah lainnya tetap memiliki potensi kekerasan fisik, tapi cenderung lebih banyak berkonflik di level pemikiran atau wacana, seperti pengibaran bendera Bintang Kejora di Biak dan Fakfak.
Hasil riset kami memang menunjukkan bahwa KKB adalah penyebab utama kekerasan di Papua. Namun, ada satu titik di mana kita juga perlu menyadari bahwa pemerintah juga tidak sepenuhnya benar. Hal paling nyata dan terjadi secara berulang adalah terkait jual-beli senjata dan amunisi milik TNI atau Polri kepada KKB.
Baca Juga: Pilot SAM Air Langsung Dievakuasi ke Jayapura Usai Diserang OPM di Nduga Papua
Kita harus melihat segala perspektif dengan lebih adil dalam memandang siapa benar dan salah. Kekerasan dalam bentuk apapun tak dapat dibenarkan, baik dilakukan negara melalui TNI atau Polri, maupun KKB.
KKB di seputar dinamika politik bangsa
Salah satu yang kita bisa lakukan adalah dengan membangun pemahaman terhadap keberadaan KKB dalam politik di tanah Papua.
Sejarah KKB adalah sejarah tentang dinamika konflik dan pertentangan dengan pemerintah Indonesia. KKB – dahulu bernama Organisasi Papua Merdeka (OPM) – lahir pada tahun 1960-an yang memiliki misi untuk memisahkan diri dari Indonesia karena mereka menilai pemerintah Indonesia telah merenggut paksa tanah Papua lewat referendum yang direkayasa yang akhirnya menimbulkan berbagai permasalahan baru.
Berawal dari persoalan integrasi Papua ke Indonesia, akhirnya muncul isu marjinalisasi, operasi militer dan pelanggaran HAM hingga kegagalan pembangunan nasional..
Karena belum ada solusi atas permasalahan di tanah Papua hingga saat ini, KKB telah melakukan serangkaian kasus kekerasan dan menyebabkan gangguan keamanan selama puluhan tahun.
Berita Terkait
-
Akhir Pelarian Dugi Telenggen Anggota OPM Penembak Brigpol Joan, Ditangkap saat Asyik Main HP
-
Rombongan Kapolda Papua Tengah Dihujani Tembakan OPM, Kasat Narkoba Nabire Terluka di Kepala!
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
Kontak Senjata Pecah di Kiwirok, OPM Bakar Sekolah hingga Dipukul Mundur Aparat!
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Bodi Super Tipis 5,99 mm, Moto X70 Air Siap Hadir ke Pasar Global
-
25 Kode Redeem FC Mobile 28 Oktober 2025: Klaim Pemain ICON, Gems, dan Pack Footyverse!
-
Halo Resmi Hadir di PlayStation 5, Siap Rilis Tahun 2026
-
Ini Dia Internet Murah Pengganti Starlink yang Disiapkan Prabowo Buat Sekolah Terpencil
-
Ini Dia Internet Murah Pengganti Starlink yang Disiapkan Prabowo Buat Sekolah Terpencil
-
Masa Depan Forza Motorsport di Persimpangan Jalan, Phil Spencer Buka Suara
-
Tanggal Peluncuran iQOO 15 di India Terungkap, Lanjut Masuk ke Indonesia?
-
Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Oktober: Raih Pemain 111-113 dan 7.500 Gems
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian