Suara.com - Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances melaporkan bahwa inti Bumi bergoyang dan berputar-putar dari satu arah ke arah lain.
Kondisi ini mempengaruhi panjang hari di Bumi dalam siklus enam tahun.
Teori baru tentang cara kerja inti bagian dalam Bumi ini bertentangan dengan gagasan sebelumnya, tentang lapisan geologis terdalam Bumi yang berputar bersama bagian planet lainnya, dengan kecepatan yang sedikit lebih cepat daripada permukaan.
Inti Bumi adalah bola merah panas yang terdiri dari besi padat dan dikelilingi oleh inti luar cair, kemudian mantel dan kerak Bumi.
Teori pada 1990-an menunjukkan bahwa inti Bumi mengalami rotasi super, di mana inti dalam berputar sedikit lebih cepat daripada bagian planet lainnya.
Teori tersebut didukung oleh penelitian yang mempelajari gelombang yang dihasilkan, dari uji coba bom nuklir bawah tanah yang dilakukan oleh Uni Soviet antara 1971 dan 1974.
Namun dalam studi baru, para ilmuwan dari University of Southern California (USC) menggunakan metodologi yang sama untuk mempelajari sepasang tes atom bawah tanah sebelumnya di bawah Pulau Amchitka pada 1969 dan 1971.
Anehnya, hasilnya menunjukkan bahwa inti bagian dalam bergerak perlahan ke arah yang berbeda antara 1969 dan 1971.
Ssub-rotasi setidaknya sepersepuluh derajat per tahun, dibandingkan dengan arah pergerakannya antara 1971 dan 1974.
Baca Juga: BRIN Usulkan Pembentukan Stasiun Penelitian Laut di G20
"Pengamatan terbaru kami menunjukkan bahwa inti dalam berputar sedikit lebih lambat dari 1969-1971 dan kemudian bergerak ke arah lain dari 1971-1974," kata John E Vidale, penulis studi dan profesor Ilmu Bumi di USC, dikutip dari IFL Science, Selasa (14/6/2022).
Vidale menambahkan bahwa inti bagian dalam Bumi tidak tetap, di mana itu bergerak maju mundur beberapa kilometer setiap enam tahun.
Tak hanya itu, proses tersebut juga berpengaruh terhadap lamanya hari-hari di Bumi.
Selama ini, banyak orang menganggap hari-hari di Bumi konstan, tetapi faktanya hari-hari di Bumi bervariasi.
Sebagai contoh, sekitar 300 juta tahun yang lalu, satu hari di Bumi berlangsung sekitar 21 jam.
Panjang hari ditentukan oleh kecepatan rotasi planet. Ini dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, tetapi diyakini terkait dengan perubahan medan magnet Bumi yang dihasilkan di inti planet.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
6 HP Snapdragon 256 GB Termurah Mulai Rp2 Jutaan, Cocok untuk Gaming Ringan
-
5 Rekomendasi Tablet dengan SIM Card untuk Hadiah Natal Anak
-
5 HP Snapdragon RAM 8 GB untuk Multitasking Lancar Harga Rp2 Jutaan
-
5 HP RAM 12 GB di Bawah 2 Juta Terbaik 2025; Waspada Harga Naik, RAM Langka
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 21 Desember 2025, Ada Skin Winterland dan Diamond Gratis dari ShopeePay
-
29 Kode Redeem FC Mobile Aktif 21 Desember 2025, Klaim Stam 115 dan Rank Up Gratis
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup