Suara.com - Jaket yang dikenakan oleh astronaut Buzz Aldrin saat ke Bulan dalam misi Apollo 11, berhasil terjual dalam lelang seharga 2,8 juta dolar AS atau sekitar Rp 41,8 miliar.
Itu menjadikannya artefak terkait luar angkasa yang pernah dilelang dengan bayaran tertinggi.
Penawaran jaket tersebut dibuka pada 500.000 dolar AS atau sekitar Rp 7,4 miliar di rumah lelang Sotheby, New York, Selasa (26/7/2022).
"Ini jaket Buzz Aldrin dari misi Apollo 11. Jaket ini tidak akan muncul lagi," kata Quig Bruning, kepala Sotheby untuk Amerika dan juru lelang, dikutip dari Space.com, Kamis (28/7/2022).
Hanya dalam hitungan menit, jaket tersebut ditawar pada angka 2,25 juta dolar AS.
Dengan termasuk premi Sotheby, jaket tersebut dijual kepada pembeli yang tidak disebutkan namanya yang menawar melalui telepon seharga 2,8 juta dolar AS.
"Dan itu adalah rekor dunia untuk artefak luar angkasa paling mahal," tambah Bruning.
Rekor sebelumnya dipegang oleh medali emas yang diterbangkan komandan Apollo 11, Neil Armstrong ke permukaan Bulan.
Medali yang disebut Robbins tersebut terjual pada 2019 dengan harga 2.055.000 dolar AS.
Baca Juga: Bersiap Kirim Manusia Kembali ke Bulan, NASA Buat Baju Astronaut Baru
Jaket Aldrin merupakan salah satu dari tiga jaket yang digunakan dalam misi Apollo 11.
Jaket yang dikenakan oleh Armstrong dan Michael Collins masih disimpan di Smithsonian.
Menurut laporan, jaket Aldrin telah menjadi bagian dari koleksi pribadinya sejak pulang dari Bulan pada 24 Juli 2969.
Dalam undang-undang yang disahkan pada 2012 menegaskan bahwa astronaut era Apollo dapat mempertahankan hak atas peralatan terbang yang mereka simpan sebagai kenang-kenangan.
Sotheby memperkirakan, sebelum pelelangan dimulai bahwa jaket Aldrin akan terjual seharga 1 juta atau 2 juta dolar AS.
Rumah lelang juga berusaha untuk menjual pena Aldrin, namun gagal terjual.
Selain itu, Sotheby juga menawarkan dokumen berisi rencana penerbangan dan daftar periksa yang digunakan dalam misi Gemini 12 dan Apollo 11 milik Aldrin.
Rencana penerbangan tersebut berhasil terjual seharga 819.000 dolar AS, sementara daftar periksa aktivasi sistem modul yang mendarat di Bulan terjual seharga 567.000 dolar AS.
Item lainnya milik Aldrin yang berhasil terjual, antara lain dispenser air digunakan Aldrin dan Armstrong untuk merehidrasi makanan beku dan spanduk, yang dipegang Aldrin selama perjalanan luar angkasa pada 1966.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
38 Kode Redeem FF Terbaru 13 September 2025, Jangan Lewatkan Skin AK47 Blue Flame dan MP40 Evo
-
KPK Lelang iPhone 13 Pro Max Mulai Rp 3-7 Jutaan, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
-
Kapan Waktu Terbaik Beli iPhone 17 di Indonesia? Pertimbangkan 5 Hal Ini
-
Cara Buat Foto Miniatur yang Lagi Viral Pakai Aplikasi HP Apa Saja? Tak Hanya Gemini AI!
-
Super Mario Bros Wonder Siap Hadir di Switch 2 dengan Mode Anyar
-
Konfigurasi Memori Oppo Pad 5 Terungkap, Siap Debut Sebentar Lagi
-
Gemini Lemot? 5 Alternatif AI untuk Edit Foto Ini Bisa Dicoba, Hasil Tak Kalah Keren
-
Duh Xiaomi Stop Investasi di Negara Ini!
-
Apple Tunda Peluncuran iPhone Air di China, Kesandung Aturan Ketat eSIM
-
Viral Ada Siput Terekam di Menu MBG, Netizen: Makan Bareng Gary, Escargot Mahal