Suara.com - Teknologi penjernih udara atau air purifier kini semakin berkembang dan secara drastis dapat membantu mengurangi polusi udara dalam ruangan.
Head of Research and Air Purification Scientist Dyson Ken Armstrong membagikan empat poin yang patut dipertimbangkan saat memilih air purifier.
Terdapat banyak air purifier yang datang dalam berbagai bentuk dan ukuran dan menawarkan beragam fitur dan spesifikasi untuk melawan berbagai jenis polutan udara yang terdapat di rumah Anda.
Berikut adalah empat hal terpenting yang perlu diperhatikan sebelum Anda membeli air purifier.
1. Jenis Penyaring
Terdapat beberapa jenis penyaring dan pembersih udara dalam air purifier yang perlu diketahui perbedaannya.
Sinar ultraviolet menggunakan pancaran elektromagnetik untuk menghancurkan bakteri, virus dan jamur, tetapi tidak dapat menghilangkan debu, alergen maupun partikel lainnya di udara.
Penyaring karbon aktif menghasilkan reaksi kimia yang dapat menghilangkan asap, bau tidak sedap dan gas di udara, saat bertemu dengan polutan, tapi tidak dapat menyaring partikel berbahaya yang berukuran kecil atau halus dengan sendirinya.
Ioniser bekerja dengan mengirimkan aliran ion bermuatan untuk memikat debu dan alergen.
Baca Juga: BMKG: Polusi Udara di Jakarta Bukan Akibat Emisi Kendaraan Bermotor Semata
Walau cukup populer, ionizer dapat menghasilkan ozone di dalam ruangan yang dapat mengiritasi paru-paru manusia.
Penyaring HEPA H13 pada umumnya sangat efektif dalam menangkap 99,95 persen partikel berukuran hingga sekecil 0,1 mikron seperti alergen, bakteri, virus H1N1, serbuk sari dan spora jamur.
Akan tetapi, penyaring HEPA tidak dapat menghancurkan polutan formaldehida sendirian.
2. Mampu menghilangkan partikel kecil dan halus
Perlu diketahui bahwa terdapat partikel berbahaya lainnya yang berukuran lebih kecil lagi, yaitu PM0,1 yang dapat masuk ke kantong paru-paru dan bahkan ke dalam peredaran darah kita.
3. Ukuran ruangan dan kemampuan sirkulasi udara
Untuk memahami kebutuhan, direkomendasikan untuk mengukur luas ruangan Anda (panjang ruangan dikali lebar).
Hal ini sangatlah penting untuk mengetahui seberapa luas area yang perlu dijangkau.
Selain itu, kemampuan air purifier untuk mendistribusikan udara bersih ke seluruh penjuru ruangan menjadi tidak kalah penting untuk diperhatikan.
Pasalnya, banyak penjernih udara yang hanya dapat mengalirkan udara ke satu arah saja.
Standar industri pengujian air purifier dilakukan dalam ruangan sempit dengan kipas angin di langit-langit ruangan dan satu sensor.
Pengujian ini dinamakan Clean Air Delivery Rate atau disingkat CADR.
Menurut Dyson, metode pengujian ini tidak mampu mewakilkan ruangan dan lingkungan yang selayaknya terdapat di kehidupan nyata.
Bahkan, ruang tempat pengujian bisa berukuran sekecil 28m3 dan 30m3, tergantung pada penerapan metodologinya.
4. Berat dan ukuran produk
Beberapa air purifier memiliki bentuk yang besar dan bobot yang lumayan berat, hal ini membuatnya sulit untuk dipindahkan antar ruangan.
Di sisi lain, air purifier yang ringan biasanya tidak memiliki daya untuk menjangkau area yang luas.
Namun, terdapat beberapa model air purifier yang menggabungkan fungsi kipas angin dengan fungsi penjernih udara ke dalam satu mesin sehingga menjadi pengecualian untuk masalah tersebut.
Model air purifier ini tidak hanya memungkinkan Anda untuk mendapatkan fungsi ganda, tetapi juga dapat menghemat ruang di rumah Anda karena tidak lagi memerlukan dua produk terpisah untuk kipas angin dan penjernih udara.
Dyson percaya bahwa dalam memilih suatu mesin, pengguna sebaiknya dapat melihat dan memahami kinerjanya saat terapkan di suatu lingkungan yang nyata.
Berita Terkait
-
BMKG: Polusi Udara di Jakarta Bukan Akibat Emisi Kendaraan Bermotor Semata
-
Jangan Salah Lagi, Polusi Udara Paling Parah di Jabodetabek Terjadi Pagi Hari
-
Ilmuwan Nuklir BRIN Akan Teliti Pencemaran Lingkungan di Daerah Industri
-
Gilbert PDIP Sindir Anies soal Polusi Udara: Fokus Anies Terlihat Lebih ke Pencapresan
-
Jabar dan Banten Turut Bertanggung Jawab Atas Polusi Udara Jakarta
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111
-
Cara Buat Wallpaper 3D di iOS 26, Ubah Lock Screen iPhone Jadi Android
-
Komdigi Punya Sistem Khusus Awasi Konten Internet, Klaim Bukan Alat Bungkam Kritik Warga
-
Teaser Anyar Xiaomi 15T: Klaim Hadirkan Fotografi Leica 'Kelas Profesional'
-
China Larang Perusahaan Beli Chip AI NVIDIA: Saham Anjlok, Jensen Huang Kecewa
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Bareng Ayah, Hasil Natural dan Gaya Variatif
-
Football Manager 26 akan Dirilis Awal November, Bakal Banyak Update Baru