- Letjen (Purn) Djamari Chaniago, seorang purnawirawan TNI dengan karier militer yang cemerlang
- Djamari Chaniago memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Prabowo
- Pencalonan Djamari Chaniago menjadi sebuah narasi politik yang menarik
Suara.com - Nama Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago mendadak menjadi sorotan utama di panggung politik nasional. Pria kelahiran Padang ini santer diisukan menjadi kandidat kuat untuk mengisi jabatan strategis Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Munculnya nama Djamari sontak menarik perhatian, bukan hanya karena rekam jejak militernya yang mentereng, tetapi juga karena keterkaitan sejarahnya yang begitu lekat dan krusial dengan Prabowo sendiri.
Di tengah spekulasi yang juga menyeret nama Mahfud MD, sosok Djamari menawarkan sebuah narasi politik yang penuh ironi dan rekonsiliasi.
Pihak Istana sendiri masih enggan berkomentar banyak. Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aris Marsudiyanto, menegaskan bahwa penunjukan menteri adalah hak prerogatif penuh Presiden Prabowo.
"Waduh, saya enggak bisa bicara tentang reshuffle ya, biar nanti yang umumkan beliau (Presiden Prabowo)," kata Aris saat ditemui di Kompleks Istana, Jakarta, sebagaimana dilansir kantor berita Antara, Selasa (16/9/2025).
Meski begitu, Aris memberikan sinyal bahwa posisi tersebut akan diisi oleh figur terbaik bangsa, tanpa memandang latar belakang.
"Nanti akan dicari putra terbaiklah oleh pak presiden pasti. Beliau akan mencari putra terbaik bangsa tanpa pandang bulu, dari suku apapun, dari mana asalnya," ujar Aris.
Jejak Jenderal Djamari Chaniago: Dari Pangkostrad hingga DKP
Lantas, siapa sebenarnya Djamari Chaniago? Dilansir dari berbagai sumber, ia adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949.
Dia lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1971 ini memiliki karier militer yang cemerlang.
Baca Juga: Istana Masih Teka-teki, Menakar Peluang Mahfud MD Kembali ke Kursi Panas Menko Polkam
Sejumlah jabatan strategis pernah diembannya, termasuk Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dari 23 Mei 1998 hingga 24 November 1999. Posisi ini ia ambil alih setelah ditinggalkan oleh Prabowo Subianto.
Setelah itu, kariernya terus menanjak menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) dan puncaknya sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI pada periode 2000-2004, sebelum pensiun dengan pangkat Letnan Jenderal.
Namun, catatan paling signifikan dalam profilnya adalah perannya sebagai anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada tahun 1998.
DKP merupakan dewan yang dibentuk untuk memeriksa dugaan keterlibatan Prabowo Subianto dalam operasi penculikan aktivis pro-demokrasi pada periode 1997-1998.
Dewan yang diketuai Jenderal Subagyo Hadisiswoyo dan diwakili oleh Jenderal Fachrul Razi ini beranggotakan nama-nama besar di militer saat itu, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agum Gumelar, Yusuf Kartanegara, Arie J Kumaat, dan Djamari Chaniago sendiri.
Hasil sidang DKP memutuskan bahwa Prabowo terbukti melakukan pelanggaran dan merekomendasikan pemberhentiannya dari dinas militer. Keputusan inilah yang mengakhiri karier militer Prabowo pada tahun 1998.
Kini, 27 tahun setelah peristiwa bersejarah itu, nama Djamari Chaniago kembali bersinggungan dengan Prabowo, bukan sebagai hakim, melainkan sebagai calon pembantu utamanya di pemerintahan untuk menjaga stabilitas politik, hukum, dan keamanan negara.
Berita Terkait
-
Istana Masih Teka-teki, Menakar Peluang Mahfud MD Kembali ke Kursi Panas Menko Polkam
-
Pesaing Berat Mahfud MD di Kursi Menko Polkam? Rekam Jejak Mentereng Djamari Chaniago di Militer!
-
Misteri Kursi Menko Polkam: Istana Bungkam, Nama Jenderal Purnawirawan Bintang Tiga Ini Santer
-
Teka-teki Menko Polkam Baru: Nama Mahfud MD hingga Letjen Purn. Djamari Chaniago Mencuat
-
Raffi Ahmad Menolak Jadi Menpora RI
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
Terkini
-
Didampingi Istri, Ahmad Dofiri Kepergok ke Istana, Sinyal Kuat Reshuffle Kabinet Prabowo Jilid 3?
-
Soroti Masalah Kesehatan, Ribka PDIP: Negara Tak Boleh Abai, Pasien bukan Sekedar Angka Statistik!
-
Eks Wakapolri Ahmad Dofiri Datangi Istana di Tengah Santer Isu Reshuffle Kabinet
-
Bela Kepsek Roni, Publik Skakmat Walkot Prabumulih Imbas Video Klarifikasi: Basi Lu, Mundur Aja!
-
Gaungkan Green Policing, Kapolda Riau: Demi Keadilan Ekologis!
-
Lingkaran Korupsi Hutan Mengarah ke Petinggi? Anak Buah Menhut Raja Juli Diperiksa KPK!
-
Ojol Demo di Jakarta Hari Ini, Pramono: Pasti Aman
-
Tol Fatmawati Gratis Bikin Macet Hilang? Ini Kata Gubernur Pramono
-
Istana Masih Teka-teki, Menakar Peluang Mahfud MD Kembali ke Kursi Panas Menko Polkam
-
Zulhas Dorong Pesantren Dirikan Koperasi Desa, Jadikan Pusat Ekonomi Umat