Suara.com - Pusat Riset Teknologi Deteksi Radiasi dan Analisis Nuklir (PRTDRAN) Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang melakukan riset terkait polusi udara di daerah industri dan perkotaan berbasis teknik nuklir di Indonesia.
"Diharapkan riset ini dapat menjadi salah satu acuan berbasis teknologi mutakhir dalam merumuskan, mengambil tindakan dan kebijakan yang tepat dan terarah untuk mengatasi permasalahan pencemaran udara," kata Kepala PTDRAN ORTN BRIN Abu Khalid Rivai, Sabtu (25/6/2022).
Penelitian tersebut dilakukan secara bertahap selama lima tahun yakni pada 2020-2024. Pelaksanaan riset itu dilatarbelakangi akibat meningkatnya urbanisasi dan berbagai aktivitas transportasi dan industri berpotensi memiliki dampak polusi udara.
Rivai menuturkan hasil riset tersebut diharapkan dapat menjadi acuan untuk melengkapi dan menyempurnakan peraturan pemerintah terkait baku mutu kualitas udara ambien di Indonesia agar kualitas udara menjadi lebih baik dan langit Indonesia menjadi lebih biru.
Kondisi kualitas udara di Indonesia menurut Air Quality Live Index cenderung memburuk dalam dua dekade terakhir.
Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), 91 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah dengan tingkat polusi udara melebihi batas aman. Pencemaran udara itu memiliki dampak yang cukup signifikan pada gangguan kesehatan manusia, ekosistem, perubahan iklim dan pemanasan global.
Peneliti Ahli Utama PTDRAN Muhayatun Santoso mengatakan kegiatan riset yang dilakukan meliputi pelaksanaan sampling, karakterisasi, identifikasi dan kuantifikasi polutan lingkungan, dan kajian dampak kegiatan industri pada pencemaran lingkungan.
Ia menuturkan penggunaan Teknik Analisis Nuklir untuk riset terkait pencemaran udara, seperti teknik Analisis Aktivasi Neutron, X-Ray Flourescence dan Proton Induced X-Ray Emission sangat sesuai dan diperlukan dalam menganalisis sampel partikulat udara dengan massa yang sangat kecil.
Sebanyak 17 kota yang terlibat dalam kegiatan ini yakni Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dengan dua lokasi, Medan, Pekanbaru, Palangka Raya, Balikpapan, Makassar, Manado, Ambon, Jayapura, Denpasar dan Mataram.
Baca Juga: Kendalikan Polusi Udara Jakarta, Pemkot Jaksel Uji Emisi 2.745 Kendaraan dalam Tiga Hari
Muhayatun mengatakan parameter utama pencemaran udara yang memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan adalah partikulat udara halus berukuran sangat kecil sampai orde mikro-meter yakni kurang dari 2,5 µm (PM 2,5).
"Partikulat halus ini sangat berbahaya karena dapat berpenetrasi menembus bagian terdalam dari paru-paru dan jantung, menyebabkan gangguan kesehatan di antaranya infeksi saluran pernafasan akut, kanker paru-paru, penyakit kardiovaskular bahkan kematian," ujarnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Laporan Global 2025: Polusi Udara Berkontribusi pada 7,9 Juta Kematian di Seluruh Dunia
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
10 Tanaman Hias Pembersih Udara, Bikin Kamar Segar Tanpa Air Purifier
-
PLTN Ditargetkan Beroperasi 2032, Aturan tentang Badan Operasional Tinggal Tunggu Persetujuan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya