Suara.com - Panas berbahaya diprediksi akan terjadi dalam beberapa dekade mendatang, kemungkinan akan melanda sebagian besar dunia.
Setidaknya, tiga kali lebih sering karena perubahan iklim memburuk. Hal ini diungkap dalam sebuah studi baru.
Sebuah penelitian di jurnal Nature Climate Change mengungkap, di sebagian besar garis lintang tengah Bumi, terjadi lonjakan suhu dan kelembaban yang terasa seperti 103 derajat (39,4 derajat Celcius) atau lebih tinggi, secara statistik seharusnya terjadi 20 hingga 50 kali setahun pada pertengahan abad.
Pada 2100, menurut penulis studi, indeks panas ekstrem itu mungkin bertahan selama sebagian besar musim panas untuk tempat-tempat seperti AS Tenggara.
Kondisi yang lebih buruk disa terjadi di daerah tropis.
Studi tersebut mengatakan, indeks panas dianggap "sangat berbahaya".
Artinya, indeks panas terasa melebihi 124 derajat (51 derajat Celcius), kemungkinan akan menyerang sabuk tropis mencakup wilayah di India satu hingga empat minggu per tahun pada 2100.
“Jadi, itulah hal yang menakutkan tentang ini,” kata penulis studi Lucas Zeppetello, seorang ilmuwan iklim Harvard dilansir laman Independent, Jumat (26/8/2022).
"Kondisi ini adalah sesuatu di mana miliaran orang berpotensi terkena tingkat panas yang sangat berbahaya. Jadi sesuatu yang sebelumnya tidak pernah terjadi akan berubah menjadi sesuatu yang terjadi setiap tahun,” jelasnya.
Baca Juga: Dampak Cuaca Ekstrim: Sebagian Warga AS Jadi "Migran Perubahan Iklim"
Zeppetello dan rekan menggunakan lebih dari 1.000 simulasi komputer untuk melihat probabilitas dua tingkat panas tinggi yang berbeda.
Di mana indeks panas 103 derajat (39,4 Celcius) dan di atas 124 derajat (51 Celcius), yang merupakan ambang batas berbahaya dan sangat berbahaya menurut Layanan Cuaca Nasional AS.
Mereka menghitung untuk 2050 dan 2100, membandingkannya dengan seberapa sering panas itu terjadi setiap tahun di seluruh dunia dari 1979 hingga 1998.
Studi ini menemukan peningkatan tiga sampai 10 kali lipat dalam 103 derajat panas di pertengahan garis lintang.
Dalam skenario terbaik yang tidak mungkin dari pemanasan global, terbatas hanya 3,6 derajat (2 derajat Celcius) sejak zaman pra-industri.
Menurut penelitian, panas 103 derajat akan menguapkan daerah tropis selama hampir setiap hari, setiap tahun biasa pada 2100.
Berita Terkait
-
Ilmuwan Ungkap Alasan Suhu Panas di Indonesia, Akhir-akhir Ini
-
BMKG Jelaskan Penyebab Suhu Panas Terik di Indonesia
-
Bukan Gelombang Panas yang Picu Suhu Panas Beberapa Hari Terakhir di Indonesia
-
Kanada Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, 719 Orang Tewas dan Lebih dari 100 Hutan Terbakar
-
BMKG Berikan Penjelasan soal Kabar Cuaca Panas Ekstrem 3 Hari ke Depan
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
5 Tablet dengan Fitur NFC Paling Murah, Transaksi Digital Jadi Mudah
-
4 Smartwatch dengan Layar AMOLED Paling Murah, Tetap Jernih di Bawah Sinar Matahari
-
Mengenal Jinlin Crater, Kawah Modern Terbesar di Bumi
-
DiVine Hadirkan Kembali Vine dengan Larangan Konten AI
-
30 Kode Redeem FF Hari Ini 17 November 2025, Skin Senjata Groza Siap Klaim
-
Vine Hadir Kembali dengan Nama Baru, Anti Konten AI
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 November 2025, Ribuan Gems dan Pemain Gratis Menanti
-
500 Ribu Unit iPhone 17 Series Tenggelam di Lautan, Netizen: Dugong Duluan yang Pake!
-
Robot Humanoid IRON Bikin Heboh, Gerakannya Terlalu Mirip Manusia
-
Mengapa Mayoritas Manusia Lebih Nyaman Menggunakan Tangan Kanan?