Suara.com - Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya meyakini jika kebocoran data 102 juta masyarakat Indonesia dari Kementerian Sosial (Kemensos) adalah valid. Hal ini kata Alfons melihat dari sampel data yang dibagikan hacker di forum Breached.to.
"Kalau melihat data yang dibagikan kemungkinan besar memang data kependudukan yang valid ya," kata Alfons saat dikonfirmasi Suara.com via pesan singkat, Rabu (14/9/2022).
Kebocoran data 102 juta warga dari Kemensos ini pertama kali diumumkan akun Twitter DarkTracer_int. Diketahui, DarkTracer merupakan sebuah platform investigasi intelijen ancaman dark web. Dark Web Criminal Intelligence DarkTracer merupakan platform keluaran perusahaan keamanan teknologi yang berbasis di Singapura.
"[PERINGATAN] Telah muncul aktor jahat yang menjual database yang mengaku sebagai 102 juta DATABASE KEWARGANEGARAAN yang bocor dari Kementerian Sosial RI," tulis akun @darktracer_int yang dikutip Suara.com, Rabu (14/9/2022).
Jika ditelusuri, kebocoran data ini diunggah hacker bernama sspX di situs Breached.to. Adapun total data yang dibocorkan berjumlah 102.533.221.
Data ini berkapasitas 85GB, yang jika diperkecil (compressed) menjadi 16GB. Kebocoran data ini diunggah pada 13 September 2022.
Adapun data yang dibocorkan hacker itu mencakup Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lainnya.
Suara.com telah mencoba mengonfirmasi pihak Kemensos terkait dugaan kebocoran data 102 juta warga Indonesia, namun belum mendapatkan balasan hingga berita ini diturunkan.
Baca Juga: Waduh, 102 Juta Data Warga RI di Kemensos Diduga Bocor dan Dijual
Berita Terkait
-
Waduh, 102 Juta Data Warga RI di Kemensos Diduga Bocor dan Dijual
-
Heboh Bjorka Banyak Bocorkan Data, Pakar Keamanan Siber Komentari Begini
-
Pembobolan Data oleh Bjorka, Pengamat: Pemerintah Punya Kebiasaan Menyangkal
-
Ulah Bjorka Buka Mata Pejabat soal Kondisi Data Kependudukan Indonesia
-
Fakta Mencengangkan di Balik Temuan Ahli soal Kebocoran Data 1,3 Miliar Nomor SIM
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Khawatir Eksploitasi dan Pelecehan Anak, Texas Tuntut Roblox
-
30+ Link Twibbon Hari Pahlawan 2025 Penuh Semangat, Gratis dan Siap Pakai!
-
Xiaomi Luncurkan REDMI Pad 2 Pro dengan Spek Unggulan: Ada Tawaran Diskon Hingga Rp400 Ribu!
-
10 Prompt AI Edit Foto Tema Hari Pahlawan, Bikin Potret Heroik Cuma Sekali Klik
-
Upgrade Wajib! Galaxy Tab S11 Tawarkan Performa Ngebut dan S Pen yang Lebih Natural
-
Kelebihan VPS Murah KVM untuk Hosting Website Profesional
-
Starlink Bawa Internet ke Pelosok Indonesia, Tapi Harganya Masih Bikin Mikir
-
23 Kode Redeem FC Mobile 8 November: Koleksi Hadiah Rank Up Points, Kit Langka, dan Pemain Bintang!
-
23 Kode Redeem FF Aktif 8 November: Segera Klaim Hadiah Diamond & Bundle Mythos Fist Menanti!
-
Tiga Bulan Diluncurkan, Fitur Anti-Spam dan Anti-Scam Indosat Blokir Lebih dari 200 Juta Panggilan