Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN kabarnya telah menghentikan program drone Elang Hitam, yang sempat digadang-gadang akan menjadi senjata andalan militer Inodnesia di masa depan.
Drone jenis medium-altitude long-endurance (Male) unmanned aerial vehicle (UAV) itu tadinya akan dimanfaatkan oleh TNI untuk melakukan pengintaian jarak jauh serta misi tempur, karena bisa membawa senjata buatan Pindad.
Tetapi seperti diwartakan Janes.com, Kamis (15/9/2022), Kepala BRIN Laksana Tri Handoko sudah memastikan proyek tersebut dihentikan. Sumber daya untuk mengembangkan program itu dialihkan ke proyek lain.
Suara.com sudah menghubungi BRIN untuk meminta konfirmasi terkait kabar ini. Tetapi hingga berita ini ditayangkan, keterangan belum diperoleh.
Elang Hitam pertama kali diperkenalkan kepada publik di Bandung, Jawa Barat pada 30 Desember 2019 silam. Drone militer itu dikembangkan oleh Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak yang beranggotakan BPPT, Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Udara sebagai pengguna; Institut Teknologi Bandung sebagai mitra perguruan tinggi; PTDI sebagai mitra industri pembuatan pesawat; PT LEN Persero yang mengembangkan sistem kendali dan muatan, serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
BPPT dan Lapan kini sudah melebur ke dalam BRIN. Jika mengacu pada website Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), proyek drone Elang Hitam kini berada di bawah BRIN.
Proyek ini memiliki investasti total Rp 962 triliun dan sepenuhnya berasal dari APBN. Dalam situs tersebut tertulis, pesawat nirawak ini mulai dikembangkan 2020 dan ditargetkan beroperasi pada 2024.
Drone Elang Hitam, yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan alusista TNI, ditargetkan memilki 5 fitur utama, yakni mampu beroperasi penuh secara otomatis; punya ketahanan terbang lebih dari 24 jam; mampu melakukan misi pengintaian jarak jauh; bisa menggelar misi penindakan melalui udara; dan cakupan komunikasi sampai 200 km.
Baca Juga: BRIN Klaim Cahaya Buatan di Kebun Raya Bogor Tak Ganggu Tanaman
Berita Terkait
-
Mikroplastik di Air Hujan Bisa Picu Stroke? Ini Penjelasan Lengkap BRIN dan Dinkes
-
BRIN Temukan Mikroplastik Berbahaya di Air Hujan Jakarta, Ini Bahayanya bagi Tubuh
-
Hujan Mikroplastik, Bukti Krisis Lingkungan Kini Menyentuh Tubuh Kita
-
7 Pilihan Sunscreen untuk Cuaca Panas Ekstrem Indonesia, Minimal SPF 45 Sesuai Saran BRIN
-
Mengapa Ada Suhu Panas serta Hujan Angin di Bulan Ini? BRIN dan BMKG Beri Penjelasan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 Oktober: Ada Icon 111-113 dan 200 Rank Up
-
Ambisi Besar Warner Bros: Film Minecraft Didorong Menangkan Piala Oscar!
-
6 Rekomendasi Smartwatch dengan GPS, Harga Murah di Bawah Rp1 juta
-
Jadwal Susulan TKA 2025 Jenjang SMA SMK Disiapkan
-
Gladi Bersih TKA SMA SMK Resmi Hari Ini, Cek Fakta Nilai dan Manfaat Masuk PTN
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?