Suara.com - TSMC telah menangguhkan produksi untuk perusahaan rintisan China Biren Technology, dikutip Phone Arena dari Bloomberg, Senin (24/10/2022).
Alasan penghentian produksi untuk perusahaan ini adalah karena TSMC mengikuti peraturan AS yang mencegahnya membuat chip untuk perusahaan yang berbasis di China.
Sebagian alasannya adalah karena produk Biren mengungguli silikon A100 Graphics Processing Unit (GPU) Nvidia, berdasarkan apa yang disebut South China Morning Post dalam bahasa Inggris sebagai "informasi dalam domain publik".
AS berusaha menjauhkan chip mutakhir dari China.
September lalu, AS memerintahkan Nvidia menghentikan pengiriman chip A100 ke China untuk mengatasi risiko bahwa produk dapat digunakan, atau dialihkan ke, 'penggunaan akhir militer' atau 'pengguna akhir militer' di China.
A100, menurut Nvidia, digunakan untuk mendukung pusat data elastis berkinerja tertinggi di dunia untuk aplikasi AI, analitik data, dan komputasi kinerja tinggi (HPC).
Departemen Perdagangan AS bulan lalu menyatakan tujuan untuk "menjaga teknologi canggih dari tangan yang salah." China menyebutnya sebagai "blokade teknologi."
Pada saat yang sama, juru bicara kementerian perdagangan Shu Jieting mengatakan bahwa AS terus menyalahgunakan langkah-langkah kontrol ekspor untuk membatasi ekspor barang-barang terkait semikonduktor ke China, yang ditentang keras oleh China.
Biren mencoba mengumpulkan dana awal tahun ini dengan valuasi 2,7 miliar Dolar AS.
Baca Juga: Apple TV 4K Pakai Chip A15 Bionic Diluncurkan, Tawarkan Dukungan HDR10+
Perusahaan mendesain prosesor BR100 dan BR104 agar dapat bersaing dengan GPU yang dirancang oleh Nvidia dan AMD yang bekerja dengan model dan algoritma AI dan Machine Learning.
TSMC sendiri tidak yakin bahwa chip Biren dicakup oleh peraturan AS tetapi tetap memutuskan untuk menghentikan produksinya.
Biren, tentu saja, mengatakan bahwa chip AI-nya tidak tercakup oleh pembatasan ekspor AS.
Seorang juru bicara TSMC membuat pernyataan terbatas yang mencatat bahwa produksi mematuhi semua aturan yang relevan.
Biro Industri dan Keamanan (BIS) Departemen Perdagangan AS mengumumkan pembatasan semikonduktor baru pada 7 Oktober lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Akibat Hubungan Kandas, Wanita Jepang Ini Menikahi Karakter AI ChatGPT
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 18 November 2025, Banjir Hadiah Gratis!
-
15 Kode Redeem FC Mobile 18 November 2025, Manfaatkan Pekan Terakhir Event FootyVerse
-
Viral! Netizen Salfok dengan Peringatan soal Air Hujan Tercemar: Siapa yang Mau Mangap Saat Gerimis?
-
Mengapa Transisi Menuju Energi Terbarukan Berjalan Lambat?
-
Daftar Nominasi The Game Awards 2025 Resmi Diumumkan
-
5 Tablet Baterai Jumbo 6000 hingga 9000 mAh yang Bisa Dipakai Seharian, Harga Cuma Rp1 Jutaan
-
5 Rekomendasi HP Snapdragon 870 5G Enteng Buat Gaming dan Edit Video, Mulai Rp3 Jutaan
-
5 Tablet Murah Dilengkapi Stylus Pen untuk Anak Sekolah dan Mahasiswa
-
5 Pilihan HP 5G Murah Mulai Rp2 Jutaan, Cepat untuk Download dan Streaming