Suara.com - Spotify menuding Apple melakukan kecurangan dalam berbisnis. Sebab fitur baru Spotify tidak diizinkan Apple.
Fitur baru Spotify itu adalah audiobook yang dirilis bulan lalu dengan koleksi 300.000 judul.
Tetapi Apple menolak sistem pembayaran untuk berlangganan fitur itu hingga tiga kali karena dianggap melanggar aturannya.
Untuk mematuhinya, Spotify dipaksa harus menyembunyikan harga koleksi audiobook dan melakukan penjualan di luar aplikasi lewat link email.
Hal itu diklaim membuat Spotify sulit bersaing karena pengguna akan kesulitan untuk membandingkan harga audiobook.
Terlebih pengguna biasanya hanya perlu mengklik tautan untuk membeli koleksi konten tersebut.
"Ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga penulis dan penerbit yang sekarang berada di bawah kendali Apple," kata Spotify, seperti dilaporkan Engadget, Kamis (27/10/2022).
Menanggapi itu, Juru bicara Apple mengatakan kalau buku audio Spotify dapat dengan mudah diterima jika mereka mengikuti aturan toko aplikasi App Store.
"Kami memberi mereka panduan yang jelas tentang cara menyelesaikan masalah, dan menyetujui aplikasi mereka setelah membuat perubahan yang membuatnya sesuai," kata juru bicara Apple.
Baca Juga: Pengiriman PC Global Turun 15,5 persen di Q3, 2022, Merek Ini Malah Tumbuh
Spotify pun dapat menjual produk audiobook ini melalui sistem pembayaran App Store.
Tetapi Apple akan mengambil komisi 30 persen dari pembelian itu, menjadikannya kalah saing dari Apple Books.
"Dengan peluncuran Audiobook ini, Apple sekali lagi membuktikan betapa beraninya mereka dengan aturan App Store, terus menerus mengubah kebijakan untuk merugikan pesaing mereka," ucap CEO Spotify, Daniel Ek.
Spotify sendiri sudah lama kisruh dengan Apple terkait layanan berlangganan musik. Pemotongan komisi 30 persen itu diklaim Spotify telah merugikan konsumen.
"Hampir empat tahun, sudah lama Spotify mengajukan keluhan terhadap Apple ke Komisi Eropa, dan kami masih menunggu keputusannya," jelas Ek.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan
-
Video Lawas Budi Arie Viral Lagi, Sebut Masuk Penjara Bila Kalah di Pilpres 2024