Suara.com - Sebuah spesies baru burung hantu telah ditemukan di hutan hujan sebuah pulau di lepas pantai barat Afrika.
Burung itu ditemukan di Pulau Principe, yang merupakan bagian dari negara Sao Tome dan Principe.
Dilansir laman Sky.com, Rabu (2/1/2022), secara resmi dinamai sebagai Principe Scops-Owl atau Otus bikegila.
Dari kesaksian warga sekitar, burung itu sudah tinggal di sana sejak 1928, para ilmuwan tidak dapat mengonfirmasi keberadaannya sampai 2016.
Principe Scops-Owl kini telah dicatatkan setelah melalui survei ekstensif oleh para peneliti dari National Museum of Natural Sciences Spanyol dan Natural History and Science Museum of the University of Porto.
Salah satu petunjuk utama yang mengarah pada penemuannya adalah panggilan uniknya.
"Panggilan unik Otus bikegila adalah nada pendek 'tuu' yang diulang-ulang dengan kecepatan sekitar satu nada per detik, mengingatkan pada panggilan serangga. Sering dilontarkan secara duet, hampir segera setelah malam tiba," jelas Martim Melo.
Setelah dilakukan penelusuran, burung hantu hanya ditemukan di hutan yang tidak berpenghuni manusia di bagian selatan.
Ini menempati area yang relatif kecil 15km persegi, sekitar empat kali ukuran Central Park New York.
Baca Juga: Viral Takut ke Kamar Mandi Malam, Pria Ini Ajak Sosok Tak Terduga Temaninya
Para peneliti mengatakan antara 1.000 dan 1.500 burung hantu menempati ruang tersebut.
Burung hantu adalah spesies burung endemik kedelapan yang diketahui di Principe.
Sementara jumlah burung hantu cukup tinggi dibandingkan dengan ukuran rumah mereka, para peneliti mengatakan, mereka harus diklasifikasikan sebagai terancam punah.
Status mereka akan diputuskan Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, yang mungkin menempatkan burung hantu pada daftar merah tingkat ancaman tertinggi.
"Penemuan spesies baru yang segera dievaluasi sebagai sangat terancam menggambarkan dengan baik kesulitan keanekaragaman hayati saat ini", kata para peneliti.
"Secara positif, area kemunculan Principe Scops-Owl sepenuhnya termasuk dalam Taman Alam Principe Obo, yang diharapkan akan membantu mengamankan perlindungannya," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Teknologi Pintar di Balik Kompor Masa Kini: Lebih Efisien, Aman, dan Mudah Dirawat
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa Balas WhatsApp, Harga di Bawah 1 Juta
-
Nubia Z80 Ultra Resmi Meluncur Global: Baterai 7.200 mAh, Fast Charging 80W
-
19 Kode Redeem FC Mobile 7 November 2025, Manfaatkan Jalan Tol Menuju Pemain OVR 113 Di Sini
-
44 Kode Redeem FF 7 November 2025, Klaim Skin Groza FFCS Segera karena Terbatas
-
7 HP Murah Terbaru di Indonesia: Baterai Jumbo, Cocok untuk Pekerja Mobile dan Streaming
-
Deret Keunggulan Xiaomi 15T, Dari Lensa Zoom hingga Kamera Leica
-
Moto Buds Bass Rilis: TWS Murah Motorola dengan Fitur ANC dan Baterai Tahan Lama
-
Lazada Siapkan Investasi Rp 400 Miliar buat Harbolnas 11.11
-
Lupakan Garmin! Ini 5 Pilihan Smartwatch Strava Terbaik 2025 di Bawah Rp 1 Juta untuk Pelari Kalcer