Suara.com - Firma riset IDC menobatkan Oppo sebagai pangsa pasar smartphone di Indonesia untuk kuartal tiga (Q3) 2022 dengan market share 22,9 persen dan total pengiriman 1,9 juta unit.
Tapi IDC juga memperingatkan kalau pasar ponsel Indonesia bakal lesu sampai akhir tahun akibat inflasi dan resesi ekonomi.
Menanggapi itu, PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto membeberkan strateginya dalam mempertahankan posisi satu untuk Q4 selanjutnya.
Dia mengklaim, cara itu bisa membuat ponsel Oppo tetap diminati di tengah lesunya permintaan dan inflasi.
"Kalau gue bisa bilang, kami enggak terpengaruh. Sebab produk Oppo ditujukan untuk kebutuhan jangka panjang," kata Aryo saat diwawancara Suara.com via telepon, Rabu (16/11/2022).
Dia mencontohkan, model Oppo A16 yang dirilis tahun lalu nyatanya bisa mendongkrak penjualan ponsel Oppo di Indonesia.
Ponsel itu tetap diproduksi sesuai permintaan pasar dan baru dihentikan setelah lini Oppo A17 dirilis beberapa waktu lalu.
"Jadi kami produksi ponsel itu untuk jangka panjang. Misalnya kami patok produksi Oppo A16 di angka 1 juta unit. Jadi kami bisa memenuhi permintaan pasar karena stoknya terus ada," tuturnya.
Berbeda dengan brand lain yang menurut Aryo, hanya memproduksi ponsel sekian unit tapi hanya untuk periode penjualan tertentu.
Baca Juga: Daftar HP Pakai Snapdragon 8 Gen 2, Kok Samsung Nggak Ada?
Ketika stoknya mulai habis namun permintaan tetap banyak, ponsel itu justru menjadi langka, atau yang disebut Aryo sebagai HP gaib.
"Nah jadi kami pesan langsung seabrek, 1 juta unit misalnya. Angka itu sudah kami persiapkan sesuai rencana awal. Berbeda dengan brand lain yang mungkin hanya menyiapkan sekian unit dan dijual di periode tertentu saja," ucapnya.
Alasan kedua lain yang membuat Oppo percaya diri tak begitu terpengaruh inflasi kenaikan BBM adalah lokasi pabrik.
Aryo menjelaskan, Oppo saat ini memiliki pabrik yang berlokasi di Jawa, yang mana Jawa juga menjadi pasar ponsel terbesar Indonesia.
"Market terbesar ponsel kan ada di Jawa. Pabrik gua kan ada di sini. Dibandingkan dengan teman-teman (brand lain) yang pabriknya ada di Batam, mereka bakal lebih terpengaruh inflasi dari kenaikan BBM," katanya.
"BBM itu kan berpengaruh ke pengiriman. Jadi ongkos pengiriman juga bakal naik. Mereka terpengaruh. Sementara gua bisa distribusi dari sini," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
EA FC 26 Sudah Bisa Dimainkan: Daftar Ikon Terungkap, Gameplay Tuai Pujian
-
Render Vivo V60 Lite 4G Beredar: Desain Mirip iPhone 17, Harga Lebih Murah
-
4 Rekomendasi iPhone Bekas Terbaik, Lengkap dengan Harganya di September 2025
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
Samsung Galaxy A17 4G Masuk Indonesia, HP Rp 2 Jutaan dengan Kamera 50MP
-
Meta Ray-Ban Display: Kacamata Pintar Calon Pengganti Smartphone, Cukup Kontrol dari Tangan
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini