Suara.com - Piala Dunia 2022 adalah acara olahraga paling ditunggu selama empat tahun bagi para penggemar sepak bola.
Tidak hanya menarik ratusan juta penggemar di seluruh dunia, acara ini juga turut menarik perhatian para penjahat dunia maya yang ingin memperoleh uang dengan cepat.
Pakar Kaspersky telah menganalisis situs web phishing terkait Piala Dunia dari seluruh dunia yang dirancang untuk mencuri data identitas dan perbankan pengguna.
Peneliti Kaspersky telah menemukan halaman palsu yang menawarkan segalanya mulai dari tiket atau merchandise acara, hingga layanan streaming pertandingan, ditambah dengat banyak hadiah dan penipuan NFT yang mengeksploitasi Piala Dunia.
Berikut lima skema penjahat dunia maya di tengah acara olahraga terbesar, dilansir dari keterangan resmi, Senin (21/11/2022):
Penipuan tiket
Seperti halnya semua acara olahraga global besar, tiket palsu adalah umpan yang paling banyak digunakan untuk memikat para korban dan Piala Dunia 2022 tidak terkecuali.
Selain itu, Piala Dunia Qatar hanya menawarkan tiket digital, yang semakin meningkatkan risiko untuk berhadapan dengan bahaya online.
Pakar Kaspersky menemukan banyak halaman phishing yang menawarkan untuk pembelian tiket pertandingan FIFA.
Baca Juga: Nonton Piala Dunia 2022 di TV Digital, Lengkap Mulai dari Cara Setting hingga Cari Siaran
Tanpa perlu dikatakan, pengguna akan kehilangan data pribadi, detail perbankan, dan uang.
Selain itu, penipu online juga dapat menggunakan data yang dicuri untuk tujuan lain atau menjualnya di Dark Web.
Hadiah
Pakar Kaspersky menemukan halaman phishing yang menawarkan untuk memenangkan dua tiket ke Piala Dunia.
Ini cukup populer di mana biasanya setiap pengguna menjadi pemenang yang "beruntung" dengan yang terpilih hanya perlu membayar ongkos kirim.
Merchandise
Cara lain untuk mencuri data pengguna adalah melalui toko merchandise palsu terkait FIFA.
Meskipun tawaran T-shirt tim favorit, casing ponsel dengan pemain populer, atau bola bertanda tangan terdengar bagus, setelah memasukkan data pribadi dan mentransfer uang untuk melakukan pembelian, penggemar justru kehilangan uang mereka karena penipuan online tersebut.
Penipuan kripto dan NFT
Ciri khas lanskap ancaman menjelang Piala Dunia 2022 adalah penyebaran aktif berbagai penipuan kripto, sebagian besar mengeksploitasi popularitas NFT.
Beberapa menawarkan untuk bertaruh pada pertandingan dan memenangkan cryptocurrency, yang lain untuk memenangkan seni NFT di seluruh dunia.
Satu hal yang perlu dilakukan pengguna hanyalah memasukkan kredensial dompet crypto, sehingga "hadiah" akan langsung ditransfer.
Dalam skenario seperti itu, penipu mendapatkan akses ke semua tabungan dan hingga data dompet terkait.
Skema lain adalah penipuan investasi crypto yang mencurigakan. Penipu secara aktif membuat koin nyata dan meyakinkan pengguna untuk berinvestasi di dalamnya hingga menjanjikan potensi pertumbuhan mata uang kepada korban.
Dalam kehidupan nyata, inisiatif semacam itu hampir tidak pernah berhasil karena pengguna menghabiskan uang untuk sesuatu yang tidak akan pernah berkembang.
Penerbangan dan akomodasi
Piala Dunia 2022 akan menggelar banyak acara offline dengan pemirsa langsung, yang melibatkan ribuan turis di Qatar - sesuatu yang tidak dilewatkan oleh para penipu online.
Pakar Kaspersky telah mengamati banyak halaman phishing yang meniru layanan penerbangan yang menawarkan tiket ke Doha.
Laman web yang dianalisis menunjukkan semua tanda klasik penipuan – tampilan menarik, kesalahan pengejaan, domain yang baru terdaftar, dan fungsi situs yang terbatas.
Meskipun situs tersebut meniru agregator tiket pesawat global, pengguna hanya dapat memilih Qatar dalam daftar negara tujuan.
Setelah detail penerbangan dimasukkan, korban diberi kesempatan untuk memasukkan data pribadi bersama dengan ID dan informasi kartu kredit.
Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky menilai, Piala Dunia 2022, membuat penipu menjadi sangat kreatif, karena telah mengamati berbagai skema penipuan yang digunakan.
"Kami melihat bagaimana mereka mencoba untuk mendapatkan keuntungan paling banyak dari situasi tersebut dan mengeksploitasi sebanyak mungkin topik trendi, termasuk semakin banyak penipuan NFT yang terkait dengan Piala Dunia," jelasnya.
Skema ini sederhana, dia menambahkan, namun efektif dan itulah sebabnya halaman penipuan seperti itu adalah teman abadi dari setiap acara atau peristiwa besar.
"Kami mendorong pengguna untuk berhati-hati ketika mereka menerima penawaran yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan selalu memeriksa keabsahan pesan yang mereka terima,” tutup Olga Svistunova.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Indonesia AI Day: Indosat Percepat Lahirnya Talenta AI dari Perguruan Tinggi
-
BCA Rilis Aplikasi myBCA versi Smartwatch, Bisa Apa Saja?
-
Harga Spotify Premium di Indonesia Makin Mahal Gegara AI, Cek Daftar Harga Barunya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 17 November: Dapatkan Ribuan Gems dan Anniversary Pack
-
Garena Rilis Game Baru Choppy Cuts, Ada Karakter Free Fire
-
Cara Mematikan Autocorrect di iPhone dengan Mudah
-
Cara Mematikan Fitur Autocorrect di HP Android agar Mengetik Bebas Gangguan
-
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2026 Lengkap
-
5 Rekomendasi Tablet Multitasking Terbaik untuk Ilustrator
-
Empat Tim Esports Indonesia Siap Tempur di APAC Predator League 2026