Suara.com - Badan mata-mata Korea Selatan mengungkapkan pada bahwa peretas Korea Utara yang disponsori negara telah mencuri 1,2 miliar Dolar AS (Rp 18,7 triliun) dalam cryptocurrency dan aset digital lainnya dari target di seluruh dunia selama lima tahun terakhir.
Badan Intelijen Nasional menyatakan bahwa lebih dari separuh aset yang dicuri atau sekitar 626 juta Dolar AS (Rp 9,76 triliun), telah diambil pada 2022 saja, lapor Associated Press.
Dilansir laman Gizmodo, Minggu (25/12/2022), dari jumlah total yang diambil tahun ini, lebih dari 78 juta Dolar AS (Rp 1,22 triliun) berasal dari Korea Selatan.
Badan mata-mata mengharapkan Korea Utara untuk meningkatkan serangan dunia maya ke Korea Selatan pada 2023 dan fokus untuk mencuri teknologi canggih yang terkait dengan pembangkit nuklir, chip, dan industri pertahanan.
“Menandai tahun ketiga di bawah rencana pembangunan ekonomi lima tahun pada 2023, Korut diperkirakan akan bertekad untuk mencuri teknologi utama, dan mengumpulkan intelijen diplomatik dan keamanan dalam upaya untuk memenuhi tujuan kebijakannya,” kata Badan Intelijen Nasional, menurut Kantor Berita Yonhap.
Selain itu, Korea Utara kemungkinan akan terus terlibat dalam pencurian mata uang kripto.
Peretas Korea Utara dianggap sebagai yang terbaik di dunia dalam mencuri mata uang kripto dan aset digital, jelas Badan Intelijen Nasional.
Faktanya, FBI percaya bahwa Korea Utara bertanggung jawab atas pencurian sekitar 625 juta Dolar AS (Rp 9,75 tiliun) dari perusahaan game crypto Axie Infinity pada Maret lalu.
Pencurian Axie Infinity adalah pencurian kripto terbesar dalam sejarah sejauh ini.
Baca Juga: CEO Indodax: Tahun 2022 Aset Kripto Alami Winter Panjang
Sanksi PBB mendorong Korea Utara untuk fokus pada kejahatan dunia maya.
Menurut pakar AS dan internasional, negara itu menggunakan hingga sepertiga dari dana yang dicuri untuk membiayai program misilnya.
Korea Utara dianggap sebagai salah satu ancaman dunia maya berbasis negara terkemuka di dunia bersama dengan China, Rusia, dan Iran.
Berita Terkait
-
4 Fakta Bahwa Kripto Bukan Sebagai Sumber Kerusakan Lingkungan
-
5 Kemajuan Teknologi Kripto yang Muncul pada Tahun 2023
-
Kisah Pengusaha Muda Kripto Meninggal Saat Tidur, Sukses Raih Puluhan Triliun di Usia 30 Tahun!
-
Dualisme Pengawasan Kripto Bappebti dan OJK Bikin Investasi Terhambat
-
Waspada Bitcoin Palsu, Pelaku Incar Investor dan Ekosistem Kripto
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis
-
Riot Games Siapkan Perombakan Besar League of Legends pada 2027
-
Registrasi Kartu SIM Berbasis Biometrik Picu Kekhawatiran Keamanan Data Pribadi