Temuan mereka, yang diterbitkan akhir bulan lalu di Prosiding National Academy of Sciences, juga menunjukkan bahwa Halteria dapat memberi makan chlorovirus sama efektifnya dengan organisme mikroskopis lainnya yang dapat memberi makan sumber makanan kecil seperti bakteri dan alga.
Mereka memperkirakan Halteria di kolam kecil mungkin bisa memakan sebanyak 10 triliun chlorovirus sehari.
"[Virus] terdiri dari hal-hal yang sangat bagus: asam nukleat, banyak nitrogen dan fosfor," kata penulis utama John DeLong, seorang profesor ilmu biologi, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh universitas.
“Begitu banyak hal akan memakan apa saja yang bisa mereka dapatkan. Pasti ada yang belajar cara memakan bahan mentah yang sangat enak ini,” tambahnya dilansir laman Gizmodo, Kamis (5/1/2023).
Jauh dari rasa ingin tahu yang sederhana, penelitian tim dapat memiliki beberapa implikasi penting.
Virus-virus ini sudah diketahui memainkan peran integral dalam lingkungan air tawar mereka, karena mereka mendaur ulang karbon dan nutrisi lainnya, yang secara efektif mencegah energi yang disediakan dari nutrisi ini mencapai bentuk kehidupan lain yang lebih besar.
Tetapi jika makhluk hidup memakan virus ini, yang kemudian dimakan oleh organisme yang lebih besar dan seterusnya, maka beberapa nutrisi dan energi yang biasanya mereka daur ulang mungkin akan naik ke rantai makanan.
"Jika ini terjadi pada skala yang kami pikir bisa terjadi, itu harus benar-benar mengubah pandangan kami tentang siklus karbon global," kata DeLong.
DeLong dan timnya mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi mikroorganisme lain yang tampaknya mampu “virovory” di lab.
Baca Juga: Hati-hati Menggunakan Mesin Pencarian, Bisa Bikin Apes
Tetapi sementara mereka menduga bahwa banyak makhluk dapat memakan virus, mereka berencana untuk mencari tahu apakah hal ini biasa terjadi di alam liar. Dan dari sana, akan dibutuhkan lebih banyak usaha untuk mengetahui bagaimana virovora mempengaruhi lingkungan sekitar mereka.
Berita Terkait
-
Inilah 4 Tokoh Ilmuwan Muslim yang Terkemuka di Dunia, Ada Ibnu Sina
-
Wuhan Promosikan Pariwisatanya, Warganet di Twitter Malah Ngamuk Ingat Awal Mula Virus Corona
-
Tidak Bergejala, IDAI Curigai Kasus Polio Bisa Jadi Sudah Banyak Tapi Tidak Diketahui
-
Besok Hari AIDS Sedunia! Ketahui Perbedaan AIDS dan HIV
-
Waspada Pandemi Baru, Ilmuwan Bangkitkan Virus Zombie
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Hujan Meteor Geminid 2025 Malam Ini 14 Desember, Cek Jam Terbaik untuk Mengamatinya
-
Harga Ponsel 2026 Diprediksi Lebih Mahal, RAM 4 GB Kemungkinan Kembali Populer
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag
-
Varian Warna Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Usung Spek Gahar
-
POCO X8 Pro Max Lolos Sertifikasi: Usung Baterai 9000 mAh dan Chip Kencang
-
30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember: Klaim Pemutus Rekor 111-115 dan Shards
-
60 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember: Kesempatan Raih Bundle Winterlands dan Diamond
-
Trailer Star Wars Galactic Racer: Hadirkan Trek Gurun Ikonis, Debut Tahun Depan
-
Begini Cara Bikin ChatGPT Wrapped 2025 yang Viral, Sat Set Gampang Banget!
-
5 Tripod Kokoh untuk Bikin Konten, Murah tapi Berkualitas Bebas Getaran