Ketimbang metaverse, Fajrin menyebut kalau saat ini banyak produk teknologi lain yang justru lebih populer di publik, contohnya kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
Maka dari itu, lanjutnya, investasi Telkom saat ini bakal lebih fokus pada pengembangan produk teknologi lain yang lebih menarik pasar.
"Sehingga kami sekarang lebih selektif investasi terkait metaverse. Investasi yang kami pikir punya use case yang menghasilkan dan bermanfaat bagi pihak-pihak terkait.
Dicontohkan dia, produk teknologi yang juga meredup selain metaverse adalah non-fungible token (NFT). Dulu orang menilai kalau NFT adalah aset menarik, yang mana banyak dari mereka ikut membuat produk NFT.
Namun saat ini, ucap Fajrin, banyak orang yang menyadari kalau NFT tidak sesuai ekspektasi. Sekarang pun orang-orang sudah tak lagi aktif berbisnis NFT.
"Ternyata sekarang orang realize, enggak segitunya deh. Sehingga sekarang orang enggak terlalu aktif lagi di NFT ini kan? Harga NFT pun kalau dilihat cukup turun ya, dibanding tahun lalu misalnya," papar dia.
Berkaca dari itu, Fajrin menyebut kalau Telkom bakal lebih selektif dalam mengembangkan proyek metaverse.
"Sehingga kami dalam pengembangan metaverse tadi, kan juga bekerja sama dengan partner-partner terkait, ada BUMN ada perusahaan swasta juga. Oke kita mau bikin metaverse, tapi jangan hype atau ikut-ikutan doang," timpal dia.
"Oke kalau mau bikin bangunan dalam metaverse, tapi apa nih yang kira-kira bermanfaat bagi user?" sebutnya lagi.
Baca Juga: Telkom Siapkan Produk Chatbot Baru Berbasis AI ala ChatGPT, Apa Bedanya?
Kendati begitu Telkom masih belum mau meninggalkan proyek metaverse. Ia akan menyesuaikan produk yang sekiranya bermanfaat di pasaran.
"Pada saat ini, yang hype di teknologi tadi, AI sedang naik, metaverse sedang turun. Apakah akan demikian terus? Kan belum tentu juga. Jadi ke depan, turun terus kemudian naik lagi, nah itu kami sesuaikan juga dengan pasar," jelas Fajrin.
Berita Terkait
-
Telkom Siapkan Produk Chatbot Baru Berbasis AI ala ChatGPT, Apa Bedanya?
-
Hasil Riset: Mayoritas Bisnis Bakal Tetap Gunakan Kecerdasan Buatan
-
Strategi Telkom Kuasai Pasar Telekomunikasi Indonesia
-
Telkom Siapkan Proyek 7 Kabel Bawah Laut di Indonesia di 2026, Panjangnya 5 Kali Keliling Bumi
-
Anak Usaha Telkom Ekspansi Jaringan ke Eropa
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 Oktober: Ada Icon 111-113 dan 200 Rank Up
-
Ambisi Besar Warner Bros: Film Minecraft Didorong Menangkan Piala Oscar!
-
6 Rekomendasi Smartwatch dengan GPS, Harga Murah di Bawah Rp1 juta
-
Jadwal Susulan TKA 2025 Jenjang SMA SMK Disiapkan
-
Gladi Bersih TKA SMA SMK Resmi Hari Ini, Cek Fakta Nilai dan Manfaat Masuk PTN
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?