Suara.com - Samsung dan Apple sama-sama sedang meningkatkan kemampuan pada teknologi wearable.
Kali ini fokusnya pada pengembangan metode non-invasif untuk memantau metrik kesehatan penting seperti kadar glukosa darah dan tekanan darah.
Gelombang kompetisi baru ini diharapkan membawa kemajuan signifikan dalam perangkat pemantauan kesehatan dalam lima tahun ke depan.
Apple juga telah mengeksplorasi teknik pemantauan glukosa darah non-invasif selama bertahun-tahun.
Metode-metode ini bertujuan untuk menghilangkan kebutuhan akan tindik kulit dan pengambilan darah, sehingga prosesnya lebih mudah bagi pasien.
Sementara itu, Huawei telah merilis jam tangan tahun lalu, Huawei Watch 4, yang menampilkan kemampuan pemantauan glukosa non-invasif.
Fungsi ini menilai risiko gula darah tinggi dengan mengukur sepuluh metrik kesehatan, namun tidak secara langsung membaca kadar glukosa darah.
Namun, terdapat ketidakpastian mengenai keakuratan dan fungsionalitas inovasi Huawei di bidang ini.
Hon Pak, Head of Digital Health Samsung Mobile, menyoroti dalam wawancara Bloomberg, sebagaimana melansir laman Gizmochina, Rabu (24/1/2024), tentang pentingnya pemantauan glukosa darah non-invasif untuk pasien diabetes.
Baca Juga: Cara Menggunakan Circle to Search with Google di Galaxy S24 Series
Ia menekankan bahwa perangkat wearable yang mampu mengukur tekanan darah dan glukosa darah secara terus menerus akan merevolusi manajemen kesehatan.
Pak mencatat bahwa teknologi ini akan tersedia dalam beberapa bentuk dalam lima tahun ke depan, meskipun tidak ada jangka waktu spesifik yang diberikan.
Samsung Galaxy Watch sudah menyertakan fitur pengukuran tekanan darah, namun memerlukan kalibrasi yang sering dan tidak memberikan pemantauan terus menerus.
Juru bicara tersebut juga berbicara tentang Galaxy Ring Samsung yang akan datang, perangkat wearable yang berfokus pada pelacakan aktivitas dan kualitas tidur.
Seiring waktu, ini akan mencakup lebih banyak fitur pemantauan kesehatan.
Cincin ini dirancang untuk kenyamanan, memungkinkan pemakaian terus menerus untuk pelacakan data kesehatan yang akurat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Komdigi Ungkap Nasib TikTok di Indonesia Usai Izin Dibekukan
-
Oppo A5i Pro 5G Resmi ke RI, HP Murah Punya Durabilitas Standar Militer
-
5 Rekomendasi Kamera Murah Berkualitas: Cocok Buat yang Baru Mulai Ngonten!
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
Jumat Berkah, Kode Melimpah: 31 Kode Redeem FF 3 Oktober 2025 Siap Diklaim, Ada Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 3 Oktober 2025, Peluang Gaet Nedved Gratis Di Depan Mata
-
6 Cara agar Foto Profil WhatsApp Tidak Pecah dan Tetap Jernih
-
Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
-
HP Murah Huawei Nova 14i Resmi Debut: Layar Hampir 7 Inci dan Baterai 7.000 mAh
-
Biznet Gio Kenalkan Layanan AI Murah, Bayarannya Cuma per Jam