Suara.com - Salah satu kekhawatiran tertinggi dalam hal data adalah akses terbatas yang menyebabkan pengguna mengunduh penggantinya.
Risiko pelanggaran data, pencurian identitas, dan pelanggaran privasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Para ahli Kaspersky menekankan pentingnya kebutuhan bersikap proaktif mengenai keamanan data pengguna.
Pada 2023, perdebatan muncul di beberapa negara mengenai pembatasan aplikasi populer tertentu di Brasil, Irlandia dan Jepang.
Di Amerika Serikat, pertimbangan untuk membatasi akses ke TikTok mengakibatkan pembatasan aplikasi China pada perangkat yang dikeluarkan pemerintah di lebih dari separuh negara bagian.
Namun, para pengguna tidak selalu bersedia melepaskan aplikasi favorit mereka ketika menyangkut layanan populer.
Karena adanya larangan, pengguna menggunakan cara alternatif untuk mengakses konten, seperti memasang aplikasi pengganti atau salinan bajakan.
Unduhan tiruan yang digunakan sering kali tidak dikembangkan dengan baik, misalnya kebijakan privasi yang samar-samar atau melanggar hak pengguna secara menyeluruh.
Selain itu, banyak dari aplikasi ini cenderung menghilang setelah beberapa saat karena berbagai alasan seperti jumlah pengguna yang tidak mencukupi, yang berarti data sensitif mungkin jatuh ke tangan pihak ketiga.
Baca Juga: Implementasi UU PDP, Beragam Inovasi Dibutuhkan Jadi Solusi Keamanan Data
Untuk menghindari skenario tidak menyenangkan seperti itu, para ahli Kaspersky membagikan beberapa tips:
1. Tidak perlu terburu-buru saat memasang apa pun di perangkat
Sebelum memasang apa pun yang belum terverifikasi pada perangkat apa pun, ada baiknya mempertimbangkan pro dan kontranya.
2. Merupakan ide bagus untuk mempelajari hak privasi
Cara terbaik untuk memulainya adalah dengan mempelajari lebih lanjut kebijakan negara yang mengatur hak-hak pelanggan dan pemrosesan data pribadi.
Lalu, saat membaca kebijakan privasi aplikasi, penting memeriksa apakah mereka menghormati hak pengguna dan apakah mereka hanya mengumpulkan data yang menjadi haknya.
Berita Terkait
-
Aturan Turunan UU PDP Selesai, Kominfo Targetkan Terbit Tahun Depan
-
Penduduk Cuma 277 Juta, Kominfo Bingung Dari Mana Angka Dugaan Kebocoran Data 337 Juta Dukcapil
-
Paspor Hasil Curian Hacker Bisa Dijual Mulai dari Rp 90 Ribuan
-
Peringatan Buat Pemilik Hewan Peliharaan, Kaspersky Mengungkap Pencurian Data Pribadi dari Smart Pet Feeders
-
Kemkomino Apresiasi MK yang Tolak Uji Materi UU Pelindungan Data Pribadi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 10 September: Raih Pemain 108-111 dan Tiket Festival
-
49 Kode Redeem FF Terbaru 10 September: Klaim Skin Harimau, Bunny, dan Diamond
-
Skip Miniatur AI Action Figure, 7 Trik Buat Foto Keren di Gemini AI yang Wajib Dicoba
-
40 Kode Redeem FF Hari Ini 10 September 2025, Banjir Skin SG2 dan Item Langka!
-
7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 10 September 2025, Klaim Pemain OVR 104+ dan Gems Gratis
-
iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max: Bawa Desain Baru dan Kamera Superior
-
iPhone Air Dirilis Bareng iPhone 17, HP Super Tipis dan Ringan dari Apple
-
iPhone 17 Resmi, Bawa Upgrade Layar 120Hz dan 2 Kamera Belakang 48MP
-
DJI Mau Terjun ke Pasar Kamera Mirrorless, Tantang Canon-Sony dkk
-
Oppo A6 Pro Dirilis, Punya Baterai Badak 7.000 mAh dan Kamera 50MP