Suara.com - OpenAI mengklarifikasi semua tuduhan Elon Musk yang menggugat mereka beberapa waktu lalu. Selain menolak, pembuat ChatGPT ini bahkan mengungkap fakta baru soal sisi gelap Elon Musk.
Klarifikasi OpenAI ini ditulis oleh petinggi perusahaan, mulai dari Greg Brockman, Ilya Sutskever, John Schulman, Sam Altman, hingga Wojciech Zaremba.
Startup AI yang kini didukung Microsoft mengungkapkan bahwa sejak didirikan pada 2015, OpenAI telah mengumpulkan kurang dari 45 juta Dolar AS dari Musk. Padahal komitmen awalnya menyediakan dana sebesar 1 miliar Dolar AS.
Mereka juga mengaku sukses mendapatkan pendanaan lebih dari 90 juta Dolar AS dari pihak lain untuk mendukung upaya penelitian, dikutip dari Techcrunch, Kamis (5/3/2024).
Kemudian OpenAI menegaskan kalau mereka menyadari besarnya sumber daya komputasi yang diperlukan untuk mengembangkan kecerdasan buatan generatif atau AI generatif, sebuah sistem AI dengan kecerdasan tingkat manusia atau superior.
Hal inilah yang membuat mereka mencari pendanaan lain karena biaya pengembangan AI generatif bisa mencapai miliaran Dolar AS per tahun.
Selanjutnya, klarifikasi itu membahas soal rencana Elon Musk untuk menggabungkan alias merger Tesla dengan OpenAI. Bahkan disebutkan pula kalau sang miliarder ingin kendali penuh atas perusahaan AI tersebut.
“Saat kami mendiskusikan struktur nirlaba untuk melanjutkan misi, Elon ingin kami bergabung dengan Tesla atau dia menginginkan kendali penuh," beber OpenAI.
Klarifikasi itu turut mengungkapkan kenapa Elon Musk memutuskan keluar dari OpenAI. Pemilik Twitter alias X ini beralasan kalau ia cabut demi membuat persaingan dengan Google sendirian.
Baca Juga: MGID Rombak Perencanaan dan Eksekusi Kampanye Iklan dengan Platform Berbasis AI Intuitif
"Dia mengatakan dia akan mendukung kami menemukan jalan kami sendiri,” tulis OpenAI.
Elon Musk gugat OpenAI
Sebelumnya Elon Musk menggugat OpenAI serta Sam Altman selaku CEO perusahaan. Sang miliarder mengklaim kalau OpenAI lebih mencari untung dan meninggalkan misinya untuk menghadirkan teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia.
Dalam gugatan yang diajukan ke Pengadilan San Fransisco, Amerika Serikat, Musk menganggap kalau kemitraan OpenAI dan Microsoft mengubah mereka menjadi anak perusahaan sumber tertutup secara de facto dari Microsoft.
Gugatan Musk menyebutkan kalau kerja sama OpenAI dan Microsoft sudah melanggar perjanjian pendirian perusahaan. Elon Musk memang terlibat sebagai pendiri OpenAI di tahun 2015, namun saat ini dia tidak lagi memiliki saham di perusahaan itu.
Menurut dokumen gugatan, Altman dan Greg Brockman selaku Presiden OpenAI lebih memilih menjadikan perusahaan sebagai organisasi nirlaba dan teknologinya bersifat open source alias bisa dinikmati siapapun.
Pelanggaran lainnya yakni termasuk merahasiakan desain model GPT-4 OpenAI, sebuah produk teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence/AI.
Berita Terkait
-
MGID Rombak Perencanaan dan Eksekusi Kampanye Iklan dengan Platform Berbasis AI Intuitif
-
Riset: Perusahaan Indonesia Mulai Melek Teknologi AI, Dipakai di Sektor Keuangan dan Manufaktur
-
Indonesia Belum Siap Hadapi Kemajuan Teknologi AI
-
Kominfo Siapkan Perpres Baru buat Atur AI
-
Pertama Kali di Dunia, Seniman Spanyol Menikahi Pria Hologram AI: Dia Pasangan Ideal Saya
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Motorola Moto G57 dan G57 Power Resmi, HP Snapdragon 6s Gen 4 Pertama di Dunia
-
Dreame L10s Ultra Gen 3 Resmi ke RI, Robot Vacuum Harga Rp 12 Juta
-
Jadwal Baru Dirilis, Sertifikat Hasil TKA SMA 2025 Keluar Kapan?
-
Dilarang Purbaya, Shopee Blokir Ratusan Ribu Produk Thrifting
-
POCO F8 Pro Lolos Sertifikasi, Kotak Penjualan Kemungkinan Tanpa Charger
-
Siap-siap! Harga HP Bakal Makin Mahal Tahun Depan, Ini Penyebabnya
-
Developer Butuh Waktu, Peluncuran Game Marvel 1943: Rise of Hydra Ditunda
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 November: Klaim Magic Curve dan Pemain 111-113
-
Fitur Tersembunyi WA Web, Ini Cara Blur Chat WhatsApp agar Tak Diintip
-
Perang Dagang Makin Panas! Amerika Serikat Resmi Larang Chip Nvidia ke China