Suara.com - Lebih dari 600 karyawan Google menandatangani petisi yang menuntut perusahaan untuk membatalkan sponsornya di konferensi tahunan industri teknologi Israel yang disebut Mind The Tech.
Mereka meminta Google untuk mendukung karyawannya sendiri serta pelanggan yang putus asa karena serangan Israel ke Palestina yang memakan banyak korban jiwa.
“Mohon menarik diri dari Mind the Tech, menyampaikan permintaan maaf, dan mendukung Googler (sebutan karyawan Google) serta pelanggan yang putus asa atas banyaknya korban jiwa di Gaza. Kami membutuhkan Google untuk berbuat lebih baik,” kata petisi itu, dikutip dari Almayadeen, Kamis (5/3/2024).
Dalam konferensi pers Mind The Tech yang digelar Senin lalu, seorang teknisi perangkat lunak Google Cloud mengkritik pernyataan bosnya sendiri, Barak Regex selaku CEO Google.
Karyawan ini mengatakan kalau produk Google tidak boleh dipakai untuk pengawasan dan genosida terhadap orang-orang Palestina.
“Saya tidak melihat ada cara untuk melanjutkan pekerjaan teknik saya tanpa melakukan ini. Saya menganggap ini sebagai bagian dari pekerjaan teknik saya, dan saya berharap insinyur lain di Cloud dapat melihatnya," beber karyawan Google itu.
"Saya melakukan ini, dan saya berharap hal ini dapat menyemangati mereka," sambungnya lagi.
Seorang teknisi perangkat lunak YouTube yang juga hadir di acara protes itu, Zelda Montes, mengatakan kalau solidaritas pekerja Google sangat penting dalam menghadapi Israel.
"Solidaritas pekerja sangat penting dalam menghadapi teknologi AI Israel yang digunakan dalam pengawasan dan genosida terhadap rakyat Palestina," tegasnya.
Baca Juga: Tak Terima Digugat, Rencana Elon Musk Buat Merger OpenAI dan Tesla Dibongkar
Berdasarkan situs Mind The Tech, Google termasuk sponsor kategori Gold dalam acara tersebut. Hanya saja tidak disebutkan berapa biaya yang mereka keluarkan untuk mensponsori acara itu.
Berita Terkait
-
Tak Terima Digugat, Rencana Elon Musk Buat Merger OpenAI dan Tesla Dibongkar
-
MGID Rombak Perencanaan dan Eksekusi Kampanye Iklan dengan Platform Berbasis AI Intuitif
-
Riset: Perusahaan Indonesia Mulai Melek Teknologi AI, Dipakai di Sektor Keuangan dan Manufaktur
-
Indonesia Belum Siap Hadapi Kemajuan Teknologi AI
-
Jelang Ramadan Masjid Al Aqsa masih Dilarang untuk Ibadah Umat Muslim, Erdogan: Enggak Masuk Akal!
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
5 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Content Creator, Lengkap dengan Spesifikasi
-
SMAN 72 Trending: Viral Ledakan dan 'Senjata', Korban Bully Jadi Perbincangan
-
Trailer Beredar, Sonic Racing CrossWorlds Siap Hadir ke Nintendo Switch 2
-
Sharp Aquos Sense 10 Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP Compact dengan Snapdragon 7s Gen 3
-
Phishing Makin Canggih, Biometrik dan Tanda Tangan Jadi Target!
-
Viral di Dunia Maya! Kolaborasi Dua Dunia Digital Ini Jadi Pembicaraan Hangat
-
Render iPhone Air 2 Beredar, Sekarang Punya Dua Kamera Belakang
-
iPhone 18 dan Xiaomi 17 Ultra Bakal Lebih Mahal Tahun Depan, Ini Penyebabnya!
-
Rockstar Ingin Sempurnakan Hasil, Peluncuran GTA 6 Ditunda Lagi
-
Badai PHK Square Enix: Raksasa Final Fantasy Rampingkan Divisi, Fokus di Jepang