Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana untuk menetaapkan ambang batas minimal kecepatan internet di Indonesia yang mencapai 100 Mbps melalui pendekatan regulasi.
Standar kecepatan internet ini, jika nanti sudah diberlakukan maka kemungkinan akan ada sanksi bagi provider yang melanggarnya.
Pemerintah saat ini telah mendorong operator untuk meningkatkan kapasitas broadband tetapnya menjadi 100 Mbps.
Untuk informasi tambahan, layanan broadband tetap merujuk pada layanan internet yang disediakan melalui jaringan kabel atau tetap, sementara broadband seluler merujuk pada layanan internet yang disediakan melalui jaringan seluler atau nirkabel.
Menurut laporan Speedtest Global Index pada Februari 2024, kecepatan internet di Indonesia berada di peringkat ketiga terendah di Asia Tenggara dan di peringkat 106 secara global. Rata-rata kecepatan unduh internet seluler di Indonesia adalah 24,96 megabit per detik (Mbps), yang jauh berbeda dengan Singapura yang mencapai 93,42 Mbps.
Sedangkan untuk broadband tetap, Indonesia menempati peringkat 125 di dunia, dengan kecepatan unduh rata-rata sekitar 29,62 Mbps, dan kecepatan unggah sekitar 18,25 Mbps.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Penyedia Jaringan Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif Angga, menyatakan dukungannya terhadap regulasi 100 Mbps. Menurutnya, regulasi ini akan memberikan manfaat karena akan meningkatkan kecepatan internet di Indonesia.
Namun, Arif juga menegaskan bahwa jika pemerintah ingin menerapkan regulasi ini, mereka dapat memberikan insentif di area nonkomersial. Selain itu, Arif juga berharap adanya penyatuan regulasi terkait pengembangan infrastruktur di daerah-daerah.
Menurutnya, biaya regulasi di daerah merupakan salah satu faktor utama yang menghambat perluasan cakupan sinyal.
Baca Juga: BDDC Gandeng Link Net, Berikan Konektivitas Kuat dan Stabil
Langkah ini sejatinya meniru Amerika Serikat (AS) yang menetapkan standar kecepatan internet (broadband) di AS menjadi 100 Mbps.
Melalui Federal Communications Commission (FCC), badan regulator telekomunikasi AS, perubahan dalam definisi broadband tersebut dilakukan mengingat kondisi layanan internet yang masih belum optimal di daerah pedesaan.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari evaluasi tahunan FCC terhadap penyebaran telekomunikasi, yang tidak hanya menilai ketersediaan broadband internet tetapi juga memperhatikan keterjangkauan dan kesetaraan akses.
Berita Terkait
-
Gibran Singgung Nama Ganjar Usai Program Internet Gratis Disebut Nyontek Paslon 03
-
Dicap Ikut-ikut Ganjar Usai Kasih Wifi Gratis, Gibran Tetap Lempeng: Nggak Apa-apa, Beliau Pintar
-
Gibran Kasih Wifi Gratis Selama Puasa, Sindir Alus Program Ganjar?
-
WiFi Dibobol? Ini Cara Mengetahui dan Mengatasi Pencuri WiFi!
-
BDDC Gandeng Link Net, Berikan Konektivitas Kuat dan Stabil
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember 2025, Ada MP40 Cobra dan Bundle Anniversary Gratis
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan Rank Up Gratis
-
Render Anyar Motorola Edge 70 Ultra: Ada Varian Carbon dan Martini Olive
-
Ubisoft Akuisisi Game MOBA Milik Amazon, Kreator Rainbow Six Siege Kembali
-
HP Murah Realme Narzo 90 Debut: Desain Mirip iPhone, Usung Baterai 7.000 mAh
-
4 Tablet RAM 8 GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking Kerja Harian
-
iQOO Tancap Gas Sepanjang 2025, Siap Jadi Penentu Arah Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
-
5 HP Spek Dewa Diskon Besar Desember 2025: Cocok Buat Game Berat dan Fotografi
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Operator Seluler Klaim Siap Tempur
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global