Suara.com - Ransomware LockBit masih ada: Dalang kebocoran data pada2022 ini tetap menjadi ancaman.
Baru-baru ini, tim Kaspersky Global Emergency Response menyoroti serangan yang dilakukan penyerang dengan membuat varian malware enkripsi mereka sendiri yang dilengkapi dengan kemampuan propagasi mandiri.
Dengan memanfaatkan kredensial administrator istimewa yang dicuri, para penjahat siber menerobos infrastruktur.
Baca Juga: Kabar Kena Serangan Siber, PT KAI Gelar Investigasi
Insiden ini terjadi di Afrika Barat, namun wilayah lain juga mengalami serangan ransomware builder-based, meskipun fitur-fitur canggih yang ada dalam kasus ini tidak ada.
Insiden terbaru terjadi di Guinea-Bissau dan mengungkapkan bahwa ransomware khusus menggunakan teknik yang tidak terlihat.
Hal ini dapat menciptakan efek longsor yang tidak terkendali, dimana host yang terinfeksi berusaha menyebarkan malware lebih jauh ke dalam jaringan korban.
Setelah kejadian baru-baru ini, Kaspersky memberikan analisis mendetail.
1. Peniruan
Baca Juga: Varian Backdoor DinodasRAT Baru Menincar Linux
Dengan memanfaatkan kredensial yang diperoleh secara tidak sah, pelaku ancaman menyamar sebagai administrator sistem dengan hak istimewa.
Skenario ini sangat penting, karena akun dengan hak istimewa memberikan peluang luas untuk melakukan serangan dan mendapatkan akses ke area paling penting dari infrastruktur perusahaan.
2. Penyebaran Mandiri
Ransomware yang disesuaikan juga dapat menyebar secara mandiri ke seluruh jaringan menggunakan kredensial domain dengan hak istimewa tinggi.
Baca Juga: Ancaman Siber Meningkat, Kolaborasi ViBiCloud, Cyfirma, dan Nextgen Bikin Benteng Tangguh
Selain itu, melakukan aktivitas berbahaya, seperti menonaktifkan Windows Defender, mengenkripsi berbagi jaringan, dan menghapus Windows Event Logs untuk mengenkripsi data hingga menyembunyikan tindakannya.
Perilaku malware menghasilkan skenario di mana setiap host yang terinfeksi berupaya menginfeksi host lain dalam jaringan.
3. Fitur adaptif
File konfigurasi yang disesuaikan, bersama dengan fitur-fitur yang disebutkan di atas, memungkinkan malware menyesuaikan dirinya dengan konfigurasi spesifik arsitektur perusahaan yang menjadi korban.
Misalnya, penyerang dapat mengonfigurasi ransomware untuk hanya menginfeksi file tertentu, seperti semua file .xlsx dan .docx, atau hanya sekumpulan sistem tertentu.
Saat menjalankan build kustom ini di mesin virtual, Kaspersky mengamatinya melakukan aktivitas berbahaya dan menghasilkan catatan ransom khusus atau custom ransom note di desktop.
Dalam skenario nyata, catatan ini mencakup rincian tentang bagaimana korban harus menghubungi penyerang untuk mendapatkan dekripsi.
“Pembuat LockBit 3.0 bocor pada tahun 2022, tetapi penyerang masih aktif menggunakannya untuk membuat versi yang disesuaikan," kata kata Cristian Souza, Incident Response Specialist di Kaspersky Global Emergency Response Team.
Bahkan, dia menambahkan, tidak memerlukan keterampilan pemrograman tingkat lanjut.
Menurutnya, fleksibilitas ini memberikan banyak peluang bagi musuh untuk meningkatkan efektivitas serangan mereka, seperti yang ditunjukkan dalam kasus baru-baru ini.
"Hal ini membuat serangan menjadi lebih berbahaya, mengingat meningkatnya frekuensi kebocoran kredensial perusahaan," pungkasnya dalam keterangan resminya, Jumat (19/4/2024),
Berita Terkait
-
Penelitian: Penjahat Siber Meluncurkan 411.000 File Berbahaya Setiap Hari pada 2023, File Ini Paling Berisiko
-
Sony Berencana PHK Massal Usai Studio Game Diretas Hacker
-
Remaja Autis Pelaku Hacker GTA 6 Resmi Dipenjara Seumur Hidup
-
Wapres Ma'ruf Amin Soroti Banyaknya Kasus Kebocoran Data di Indonesia
-
Waspada Undangan dari Wonka: Tiket Emas yang Tidak Ingin Kamu Buka!
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Daftar Produk Apple yang Tak Lagi Dijual usai iPhone 17 Rilis
-
Vivo Y31 Dirilis, HP Murah dengan Baterai Jumbo 6.500 mAh
-
Prompt Gemini AI Ubah Selfie Jadi Foto Studio Profesional: Detail dan Langsung Jadi
-
Realme P3 Lite Resmi, HP Murah Durabilitas Standar Militer
-
Kode Redeem Blue Lock Rivals yang Aktif September 2025, Tak Cuma Dapat Item Gratis!
-
Samsung Galaxy A16 5G Jadi HP Android Terlaris di Dunia Q2 2025, Tapi Juaranya Tetap iPhone
-
Spesifikasi Oppo Pad 5 Bocor, Dijadwalkan Rilis Bareng Oppo Find X9?
-
Prompt Gemini AI Lengkap untuk Foto Polaroid Bareng Keluarga dan Teman
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 September, Klaim Pemain Captain Populer dan 1000 Gems
-
22 Kode Redeem FF Terbaru 14 September, Kesempatan Klaim Skin SG2 Golden Glare