Suara.com - Perusahaan teknologi Meta mengancam bakal memblokir WhatsApp di India. Hal ini dikarenakan adanya peraturan baru Pemerintah yang memaksa WA melacak percakapan pengguna.
Pemerintah India sendiri memiliki peraturan baru yang disahkan di tahun 2021. Regulasi itu memaksa platform media sosial, termasuk WhatsApp, untuk mengungkap siapa orang yang menyebarkan informasi pertama kali.
Meta selaku perusahaan induk WhatsApp menolak aturan tersebut. Sebab aplikasi buatannya menerapkan enkripsi end-to-end yang membuat chat tidak bisa diintip siapapun, termasuk penyedia aplikasi.
Perusahaan asal Amerika Serikat itu juga menolak karena aturan itu bisa membocorkan data penggunanya kepada pemerintah.
"Jika kami diminta untuk memecahkan enkripsi, maka WhatsApp akan dihapus," kata perwakilan WhatsApp yang menghadapi Pemerintah India di pengadilan, Tejas Karia, dikutip dari Cybernews, Senin (29/4/2024).
Karia juga mengatakan kalau WhatsApp banyak digunakan orang-orang karena platform tersebut menjamin privasi penggunanya.
“Kami harus menjaga rantai yang lengkap, dan kami tidak tahu pesan mana yang akan diminta untuk dienkripsi. Artinya jutaan pesan harus disimpan selama beberapa tahun. Tidak ada aturan seperti itu di tempat lain di dunia," beber dia.
Pemerintah India sendiri beralasan kalau aturan itu dibuat untuk memerangi berita palsu maupun ujaran kebencian. Makanya, mereka harus mencari siapa orang yang pertama kali menyebarkan informasi tersebut.
Saat menghadapi WhatsApp di Pengadilan Delhi, Pengacara Pemerintah mengatakan aturan itu penting untuk mengatasi konten yang tidak pantas disebarkan di platform, terutama konten yang berbau kekerasan. Bahkan mereka berkilah kalau privasi bukanlah hal mutlak.
Baca Juga: Suzuki Siapkan Mobil Hybrid Paket Hemat, Bensin Irit Maksimal?
Tag
Berita Terkait
-
Suzuki Siapkan Mobil Hybrid Paket Hemat, Bensin Irit Maksimal?
-
Servis HP Realme Kini Bisa Lewat WhatsApp, Ini Caranya
-
13 Hero Mobile Legends Terkuat di META Terbaru Setelah Update Besar, Dyrroth Terperosok Tak Masuk
-
Jadi Bos Facebook, Gaji Mark Zuckerberg Ternyata Cuma 1 Dolar AS
-
Benarkah Hero Assassin Jungler Mendominasi META Mobile Legends?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Oppo Reno 15 Diprediksi Usung Dimensity 8450 dan Sensor Samsung 200 MP
-
Untuk Pertama Kalinya, Seri Game Halo Siap Menuju PS5
-
Skor AnTuTu iQOO Z10R: HP Murah dengan Dimensity 7360 dan RAM 12 GB
-
Video Viral Mobil MBG Angkut Genteng, Klarifikasi Kepala Sekolah Jadi Sorotan
-
4 Perangkat Xiaomi Bakal Dapat Update OS 5 Kali, Ada Tablet dan HP Midrange