Suara.com - Salah satu tip keamanan siber adalah “Hanya unduh perangkat lunak dari sumber resmi”.
“Sumber resmi” biasanya merupakan toko aplikasi utama di setiap platform, namun untuk jutaan aplikasi sumber terbuka yang berguna dan gratis, sumber paling “resmi” adalah repositori pengembang di situs khusus seperti GitHub atau GitLab.
Kamu dapat menemukan kode sumber proyek, perbaikan dan penambahan kode, dan sering kali versi aplikasi yang siap digunakan.
Baca Juga: Survei: Sepertiga Insiden Serangan Siber Disebabkan Ransomware
Situs-situs ini familiar bagi siapa pun yang bahkan memiliki minat sedikit terhadap komputer, perangkat lunak, dan pemrograman.
Oleh karena itu, ini merupakan penemuan yang tidak menyenangkan bagi banyak orang (termasuk pakar keamanan TI dan pengembangnya sendiri) bahwa file dapat diakses melalui tautan seperti github{.}com/{User_Name}/{Repo_Name}/files/{file_Id}/{file_name} dan diterbitkan oleh orang lain selain pengembang yang berisikan konten berbahaya.
GitHub dan kerabat dekatnya GitLab dibangun berdasarkan kolaborasi dalam proyek pengembangan perangkat lunak.
Pengembang dapat mengunggah kodenya, dan pengembang lain dapat menawarkan penambahan, perbaikan, atau bahkan membuat fork – versi alternatif dari aplikasi.
Jika pengguna menemukan bug di suatu aplikasi, mereka dapat melaporkannya ke pengembang dengan membuat laporan masalah.
Baca Juga: Survei: Sepertiga Insiden Serangan Siber Disebabkan Ransomware
GitHub memiliki satu kekhasan jika pengguna memiliki komentar dan mengunggah file yang menyertainya, namun tidak mengklik “Terbitkan”, informasi tersebut akan tetap “terjebak” dalam draf – dan tidak terlihat oleh pemilik aplikasi dan pengguna GitHub lainnya.
Namun demikian, tautan langsung ke file yang diunggah di komentar tetap ada dan berfungsi penuh, siapa pun yang mengikutinya akan menerima file dari CDN GitHub.
Baca Juga: Tercatat 300 Ribu Serangan Ransomware Hantui Bisnis di Asia Tenggara, Indonesia Nomor 2
Sementara itu, pemilik repositori tempat file ini diposting di komentar tidak dapat menghapus atau memblokirnya.
Mereka bahkan tidak mengetahuinya, selain itu tidak ada pengaturan untuk membatasi pengunggahan file tersebut ke repositori secara keseluruhan.
Satu-satunya solusi adalah menonaktifkan komentar sepenuhnya (di GitHub, dapat melakukan ini hingga enam bulan), tetapi hal ini akan menghilangkan feedback dari pengembang.
Mekanisme komentar GitLab serupa, memungkinkan file dipublikasikan melalui draf komentar. File dapat diakses melalui tautan seperti gitlab.com/{User_Name}/{Repo_Name}/uploads/{file_Id}/{file_name}.
Namun, masalah dalam kasus ini sedikit berkurang karena hanya pengguna GitLab yang terdaftar dan login lah yang dapat mengunggah file.
Berkat kemampuan mempublikasikan file asing di tautan yang dimulai dengan GitHub/GitLab dan berisi nama pengembang terkemuka dan proyek populer, penjahat dunia maya diberikan kesempatan untuk membawa serangan phishing yang sangat meyakinkan.
Kampanye berbahaya telah ditemukan di mana “komentar”, yang diduga berisi aplikasi cheat untuk game, terdapat di repositori Microsoft.
“Pengguna yang waspada mungkin bertanya-tanya mengapa cheat game ada di repositori Microsoft"
https://github{.}com/microsoft/vcpkg/files/…../Cheat.Lab.zip," kata Kaspersky.
Namun kemungkinan besar kata kunci “GitHub” dan “Microsoft” akan meyakinkan korban, sehingga mereka tidak akan mengkhawatirkan tautan tersebut lebih jauh.
"Penjahat siber yang lebih cerdas mungkin menyamarkan malware secara lebih hati-hati, misalnya dengan menampilkannya sebagai versi baru aplikasi yang didistribusikan melalui GitHub atau GitLab dan memposting tautan melalui “komentar” di aplikasi tersebut," jelasnya.
Berita Terkait
-
Teknologi Semakin Canggih, Waspada Ancaman Siber yang Tidak Terdeteksi Dewasa Ini
-
Hati-hati! Ada Banyak Bug Berbahaya di HP Samsung
-
Cara Memindai Malware di HP Android, Jaga Agar Tetap Aman!
-
Indosat Ooredoo Hutchison dan Cisco Gelar Pelatihan Cybersecurity
-
Waspadai Lebih dari 340.000 Serangan Mod WhatsApp Berbahaya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Huawei Pura 80 Pro dan Ultra Masuk Indonesia 17 September, HP Kamera Terbaik di Dunia
-
Google Trends Ungkap Tingginya Pencarian Judol Sebulan Terakhir: Begini Cara Lapor ke Komdigi!
-
POCO C85 Resmi Rilis di Indonesia: Baterai 6000 mAh, Layar 120Hz, Harga Mulai Rp1,5 Jutaan
-
Update Harga iPhone setelah Apple Mengumumkan iPhone 17, Ada yang Turun?
-
Itel A100, HP Rp1 Jutaan Bodi Tangguh Standar Militer
-
4 HP Gaming 1 Jutaan Terbaik September 2025: Anti Ngelag, Cocok untuk Hadiah
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!
-
IM3 Gandeng Motorola Moto g86 POWER 5G Hadirkan HP 5G Murah dan Anti-Scam!
-
JBL Sense Lite Terbaru Hadirkan Kualitas Suara Bass Nendang dan Tetap Terhubung dengan Sekitar !
-
5 Pilihan HP Murah Kamera 30 MP ke Atas, Harga Mulai Rp1 Jutaan