Suara.com - Gempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang ditakuti oleh Sebagian orang di Dunia. Namun demikian, terdapat eksperiman gila yang dilakukan untuk membuat gempa dari manusia.
Diketahui, selalu ada pemikiran umum tentang apa yang akan terjadi jika semua orang di bumi melompat pada waktu yang sama. Apakah akan terjadi gempa bumi?
Namun, banyak orang yang tertarik untuk menjawab pertanyaan tersebut sehingga membuat seorang fisikawan menghitung apa konsekuensinya jika kita melakukannya.
Mengutip dari Unilad, sebuah eksperimen dilakukan di Lab Bumi BBC, di mana Greg Foot, seorang jurnalis sains dan presenter mencoba melakukannya menggunakan sekelompok kecil yang terdiri dari 50.000 orang yang semuanya melompat pada waktu yang sama di Reading Festival.
Kemudian dia mengukur pergerakannya dari jarak sekitar satu mil.
Dia mengatakan dalam video tersebut: “Dan kemudian dengan sedikit perhitungan saya dapat meningkatkannya dan melihat apa yang akan terjadi jika semua orang di bumi melompat pada saat yang sama, dan apakah hal itu akan mengubah kecepatan putaran bumi.”
Tampaknya, untuk sementara waktu kita dapat menggeser planet tempat kita tinggal dengan gerakan sekecil apa pun jika setiap orang di planet ini melakukan hal yang sama.
Untuk memahami hal ini, kuncinya adalah melihat bagaimana gempa berpotensi mempengaruhi putaran bumi.
Perlu diketahui, pada tahun 2011 lalu, gempa bumi yang melanda Jepang ternyata berhasil mempercepat putaran bumi yang memperpendek hari kita sebanyak 1,8 mikrodetik.
Baca Juga: Gempa Pangandaran di atas Magnitudo 5 Dipicu Gerak Lempeng di Selatan Jawa
Jadi, pemikiran Foot bahwa kita semua dapat mempengaruhi putaran bumi dengan melompat bukanlah teori yang gila.
Ketika dia mengukur dari jarak satu mil dari percobaan, dia menemukan bahwa mereka menciptakan gempa berkekuatan 0,6 skala Richter.
Namun dampaknya tidak akan cukup bagi Bumi.
"Gempa bumi tidak akan mempengaruhi perputaran planet sampai mencapai setidaknya delapan, dan untuk ini diperlukan tujuh juta kali lebih banyak orang daripada jumlah penduduk yang ada di planet ini saat ini."
"Jadi, legenda urban tersebut sama sekali tidak benar. Anda tidak dapat menggeser planet jika semua orang melompat pada saat yang sama; Anda bahkan tidak dapat mengubah seberapa cepat planet ini berputar. Tidak ada kebenarannya sama sekali."
Fisikawan Rhett Allain melanjutkan teorinya apakah manusia dapat memberikan dampak apa pun terhadap Bumi jika kita semua melompat, meskipun putarannya tidak berubah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya