Suara.com - Saat ini, banyak aplikasi tidak hanya menggunakan berbagi lokasi agar berfungsi sebagaimana mestinya, namun juga mengirimkan data tersebut untuk tujuan periklanan.
Namun dalam investigasi yang dilakukan oleh Bavarian Broadcasting Corporation (BR) dan netzpolitik.org mengungkap setidaknya sebanyak 3,6 miliar data lokasi dijual oleh para data dealer.
BR dan netzpolitik.org meneliti sejauh mana hal ini terjadi. Melalui Datarade, tim peneliti menerima 3,6 miliar data lokasi dari 11 juta pengidentifikasi perangkat yang berasal dari HP Jerman.
Namun, mungkin ada tumpang tindih dalam pengidentifikasi perangkat yang dikirimkan. Beberapa aplikasi dapat digunakan dalam satu smartphone
Oleh karena itu, faktor diferensiasi yang lebih tepat pada data yang dikirimkan tidak mungkin dilakukan, tetapi jumlahnya masih sangat tinggi.
Data GPS diperoleh dari aplikasi yang diinstal pada ponsel. Banyak aplikasi, seperti aplikasi kencan, navigasi, atau cuaca, memerlukan izin untuk mengakses lokasi. Titik data ini secara bersamaan dijual ke dealer data untuk tujuan periklanan.
Pembeli data kemudian akan dapat menerima informasi yang tepat tentang pengguna. Sebagai contoh, dengan menggunakan informasi yang tersedia untuk umum dan pola pergerakan, identitas seorang pegawai badan intelijen Jerman dapat ditentukan, yang mungkin merupakan pelanggan dari penyalur data tersebut.
Dilansir dari Nextpit pada Jumat (19/7/2024), dataset yang digunakan disediakan oleh penyedia sebagai uji coba gratis. Dengan pembayaran bulanan sebesar 14.000 dollar AS dan pembayaran dapat terus diperbarui secara real-time.
Meskipun berbagai macam aplikasi memerlukan izin akses lokasi untuk menjalankan fungsinya, pengguna juga harus menyetujui transfer data untuk tujuan periklanan berdasarkan Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) yang berlaku.
Baca Juga: Hacker Klaim Curi Data Disney, Proyek Marvel Disinyalir Bocor?
Namun, pihak berwenang memiliki kewenangan terbatas untuk melakukan intervensi pada saat ini. Dari segi hukum, operator platform perantara tidak bersalah karena hanya memastikan bahwa pembeli dan penjual menemukan satu sama lain.
Di sisi lain, bagi pengguna aplikasi harus memutuskan dua pilihan, yaitu tidak menggunakan aplikasi sama sekali atau mempertimbangkan dengan cermat kapan mengizinkan izin aplikasi di ponsel saat berbagi lokasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 21 Desember 2025, Ada Skin Winterland dan Diamond Gratis dari ShopeePay
-
29 Kode Redeem FC Mobile Aktif 21 Desember 2025, Klaim Stam 115 dan Rank Up Gratis
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up