Suara.com - Uni Eropa (EU), Inggris dan Amerika Serikat (AS) mengumumkan prinsip-prinsip bersama mereka untuk melindungi persaingan di pasar yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI).
"Sebagai otoritas persaingan untuk Uni Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat, kami berbagi komitmen terhadap kepentingan rakyat dan ekonomi kami. Dipandu oleh hukum masing-masing, kami akan bekerja untuk memastikan persaingan yang efektif dan perlakuan yang adil serta jujur terhadap konsumen dan bisnis," tulis pernyataan bersama yang dirilis oleh Komisi EU.
Pernyataan itu juga menyebutkan komitmen bersama tersebut juga didasarkan pada pengetahuan bahwa pasar yang adil, terbuka, dan kompetitif akan membantu membuka peluang, pertumbuhan, dan inovasi yang dapat diberikan oleh teknologi-teknologi tersebut.
Prinsip-prinsip tersebut mencakup perdagangan yang adil, interoperabilitas, dan pemberian pilihan kepada pembeli, menurut pernyataan tersebut.
Interoperabilitas adalah kemampuan aplikasi dan sistem untuk secara aman dan otomatis bertukar data tanpa memandang batas-batas geografis, politik, atau organisasi.
EU, Inggris, dan AS juga mencantumkan sejumlah risiko terhadap persaingan yang mungkin muncul di pasar yang terkait dengan AI.
Risiko utama adalah kontrol terpusat atas input kunci, penguatan kekuatan pasar, dan jenis koneksi tertentu antara perusahaan.
"Mengingat risiko-risiko ini, kami berkomitmen untuk memantau dan menangani risiko spesifik yang mungkin timbul sehubungan dengan perkembangan dan aplikasi AI lainnya, di luar AI generatif," bunyi pernyataan.
Pada Maret, Parlemen Eropa menyetujui regulasi komprehensif pertama di dunia tentang AI, yaitu UU AI EU.
Baca Juga: Gak Perlu Jago! Ini Cara Edit Video Joget Koplo Mas Bondit Pakai Viggle AI
Legislasi ini memperkenalkan klasifikasi empat tingkat risiko yang terkait dengan AI, dengan sistem yang menimbulkan "risiko tidak dapat diterima" akan dilarang sepenuhnya, sementara yang berisiko tinggi akan dikenakan regulasi ketat.
Selain itu, sistem AI umum harus memenuhi aturan transparansi EU, dengan sistem yang lebih kuat berpotensi dikenakan persyaratan tambahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya