Suara.com - Umat Muslim sering menginstal aplikasi Al Quran di smartphone atau tablet agar lebih mudah dibaca kapan saja. Namun di tengah-tengah ramainya hal tersebut, publik baru-baru ini dibuat gusar dengan aplikasi kitab suci yang diduga buatan developer asal Israel.
Aplikasi yang memancing kehebohan tersebut adalah 'Al Quran Sharif for Android' buatan ZipoApps. Berdasarkan penelusuran dari laman resmi developer, ZipoApps memang pernah merilis aplikasi bernama 'Al Quran Sharif القرآن الكريم'.
Aplikasi tersebut telah didownload lebih dari 500 ribu kali dan memperoleh rating bintang satu. Adanya rating bintang satu mengindikasikan bahwa banyak pengguna melakukan report serta kecewa dengan aplikasi tersebut.
Berdasarkan pantauan Suara.com dari Play Store, terindikasi bahwa pihak Google langsung menghapus aplikasi itu. Sebelum dihapus, aplikasi sempat banjir ribuan bintang satu pada periode Mei 2024.
Meski sudah dihapus oleh Play Store, aplikasi 'Al Quran Sharif for Android' masih terdaftar di laman resmi developer terkait. Namun apabila ikon yang mengarah ke Play Store diklik, aplikasi tidak bisa diakses lagi.
Keluhan tentang aplikasi Alquran yang diduga buatan Israel ini sempat viral di TikTok dan X. Sejumlah pengguna mengaku mempermasalahkan huruf hilang, harakat, dan tajwid yang salah.
Surah At-Taubah yang seharusnya 129 ayat, hanya ada 128 ayat di aplikasi tersebut. Selain itu, tak sedikit pengguna yang mempermasalahkan arti ayat pada aplikasi.
Mengenal Developer ZipoApps
Berdasarkan penelusuran tim Suara.com, ZipoApps mempunyai sejumlah aplikasi mobile di Play Store. Berdasarkan deskripsi di 'Dukungan aplikasi', ZipoApp mempunyai alamat di 'Bnei Dan 24 TLV 6226012'.
Baca Juga: Mengenal Virus West Nile yang Menyerang Warga Israel, Belum Ada Obat dan Vaksinnya
Kode serta alamat mengarah pada salah satu wilayah di Israel. Laman resmi perusahaan juga mencantumkan alamat bertuliskan 'Mapo 24, Suite 1, Tel Aviv, Israel'.
Perlu diketahui, website ZipoApps memiliki laman 'Selling your app'. Mereka ternyata suka membeli aplikasi pihak ketiga serta mem-branding-nya menjadi aplikasi milik mereka.
Saat diakuisi, aplikasi yang sudah dibeli oleh ZipoApps biasanya akan dijejali dengan banyak iklan. Salah satu tulisan dari blog milik Bagus Tambunan mengungkap bahwa developer dari Tel Aviv ini berani membayar dua sampai empat kali lipat penghasilan tahunan aplikasi yang mereka akuisisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Silent Hill F: Sinopsis, Harga, dan Spesifikasi Minimum PC untuk Main Game
-
Kenalan dengan Eman Llanda Sangco, Gold Laner Berbakat Asal Filipina
-
20 Kode Redeem FF Hari Ini 1 Oktober 2025, Gaet Budle Firefall Eksklusif Langsung
-
11 Kode Redeem FC Mobile 1 Oktober 2025 Bikin Hoki, Sikat Icon Hernandez Gratis
-
Gempa Filipina dan Sumenep Saling Berhubungan? Cek Faktanya
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
10 Aplikasi untuk Menghapus Objek Foto yang Mengganggu di Latar Belakang
-
Mesin Pencari Itu Gimana Sih? Panduan Simpel untuk Pemula
-
10 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Melayang di Kegelapan yang Viral
-
4 Cara Menghapus Cache HP Android Terbaru, Bikin Lancar Anti Lemot