Suara.com - Mesin pencari DuckDuckGo (DDG) resmi diblokir oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo (Komimfo). Mesin pencari yang diklaim sangat menjaga privasi para penggunanya ini diketahui diblokir oleh Trust Positif Kominfo. Lantas siapa pemilik DuckDuckGo? Simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut.
Informasi mengenai pemblokiran DuckDuckGo di Indonesia juga sudah dikonfirmasi DuckDuckGo melalui akun mereka. Adapun alasan DuckDuckGo diblokir oleh Kominfo karena dianggap tidak mematuhi kebijakan sensor yang telah diterapkan oleh pemerintah Indonesia.
Melalui mesin pencarian pesaing Google itu, Anda dapat melakukan browsing sepuasanya tanpa khawatir data Anda akan diakses oleh orang lain lantaran kebijakan privasi yang ketat. Namun kebijakan ini kemudian membuat situs-situs yang seharusnya disensor dan diblokir oleh pemerintah tetap bisa diakses pengguna DuckDuckGo, seperti konten judi online dan pornografi.
Siapa Pemilik DuckDuckGo?
DuckDuckGo (DDG) merupakan sebuah mesin pencari internet yang menggunakan informasi dari sejumlah sumber. Diketahui DDG menjalin kemitraan dengan mesin pencari lain seperti Yandex, Yahoo, Bing, serta WolframAlpha untuk mendapatkan hasil pencarian.
Mereka selalu mengendepankan prinsip menomorsatukan privasi dari para penggunanya. Hal tersebut dilakukan dengan cara tidak memakai cookie untuk melacak pencarian serta tidak akan mengumpulkan informasi pribadi. Selain itu, mesin pencari ini pun mengklaim tidak bisa melihat IP address pengguna.
DuckDuckGo didirikan oleh Gabriel Weinberg, seorang yang berprofesi sebagai pengusaha. Sebelum mendirikan DuckDuckGo, Gabriel Weinberg juga meluncurkan Names Database, sebuah jejaring sosial yang saat ini sudah tutup.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kebijakan mesin pencari DDG menyatakan akan selalu melindungi privasi pengguna dan tidak merekam informasi pribadi mereka. Sebab pengguna tidak diprofilkan, "filter gelembung" bisa dihindari, sehingga para pengguna bida mendapat hasil pencarian yang sama untuk sebuah istilah pencarian.
Menurut informasi dari berbagai sumber, perusahaan ini berpusat di Paoli, Pennsylvania, Amerika Serikat, tepatnya di wilayah Philadelphia Raya. Istilah DuckDuckGo berasal dari permainan anak-anak yang bernama "duck, duck, goose".
Baca Juga: Kegunaan Search Encrypt, Lengkap Cara Memakainya
TechReport menyatakan bahwa DuckDuckGo mencatatkan lebih dari 10 juta unduhan maupun download aplikasi seluler per Oktober 2023. Menurut data yang tercatat, sebesar 50% penggunanya berasal dari Amerika Serikat.
Pangsa pasar dari DuckDuckGo diperkirakan sebanyak 0,721% per kuartal pertama tahun lalu. Mesin pencarian yang diblokir Kominfo ini diprediksi memiliki lebih dari 100 juta pengguna di seluruh dunia.
Sama seperti mesin pencari lain, DDG mendapatkan pemasukan melalui iklan. Akan tetapi, penempatannya tidak berdasarkan pada algoritma penggunanya. Sebaliknya, iklan dalam DuckDuckGo ditempatkan sesuai dengan kata kunci yang sedang dicari.
Misalnya saja, penguna sedang mencari “kue kering”, maka iklan yang akan ditampilkan adalah berbagai iklan produk kue kering dan sejenisnya. Namun untuk memberi rasa nyaman kepada para penggunanya, DDG juga dilengkapi dengan fitur nonaktifkan iklan.
Selain privasi dan fitur nonaktif iklan, ada pula fitur lain di DDG yang cukup berbeda dari Google atau mesin pencarian lain. Fitur tersebut memungkin pencarian tidak dipecah dalam beberapa laman atau halaman.
Sehingga pengguna hanya perlu menggulir ke bawah untuk menemukan apa yang ingin dicari, jadi tidak perlu klik halaman berikutnya. Tak hanya itu, ada pula fitur stopwatch, mengecek status website, mendapatkan hasil pencarian definisi dengan cepat, password generator, dan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Tencent Tuduh Sony Memonopoli Game usai Digugat, Sebut Horizon Tidak Orisinal
-
Telkomsel Pertajam Kepiawaian Generasi Muda Manfaatkan Teknologi AI lewat IndonesiaNEXT Summit 2025
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 19 September 2025: Ada Skin Scar, XM8, dan Diamond
-
GoTo Kantongi Rp 4,65 Triliun Siap Ekspansi dan Dorong Pertumbuhan Ekosistem Digital
-
Peluncuran iPhone 17 Picu Penipuan Online di Seluruh Dunia
-
15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 September: Ribuan Gems dan Pemain 111 Menanti
-
AMD Ryzen AI 300 Series Otaki Laptop AI Tercanggih Hadir di Lenovo Yoga Pro dan IdeaPad!
-
EA FC 26 Sudah Bisa Dimainkan: Daftar Ikon Terungkap, Gameplay Tuai Pujian
-
Render Vivo V60 Lite 4G Beredar: Desain Mirip iPhone 17, Harga Lebih Murah
-
4 Rekomendasi iPhone Bekas Terbaik, Lengkap dengan Harganya di September 2025