Suara.com - Organisasi lingkungan berbasis sains, Konservasi Indonesia (KI), memberikan pengalaman spesial kepada aktris Prilly Latuconsina untuk memasangkan penanda satelit (satellite tag) pada seekor hiu paus yang dilabeli dengan namanya di Wilayah Teluk Saleh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Senior Vice President & Executive Chair Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany menjelaskan bahwa pemasangan penanda satelit pada satwa laut dilindungi berstatus terancam punah ini guna mendukung program pemerintah dalam menangani satwa langka.
“Pemasangan penanda satelit pada satwa laut dilindungi berstatus terancam punah (endangered) ini, merupakan bagian besar dari kerja KI untuk mendukung program pemerintah dalam target pembentukan kawasan konservasi,” kata Meizani Irmadhiany melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2024.
Menggandeng Prilly yang didapuk sebagai Kawan Hiu Paus pada akhir Agustus lalu dalam penanaman satelit ini agar Prilly dapat membagi ilmu yang didapat kepada publik maupun sesama penyelam yang ingin tahu lebih banyak tentang hiu paus.
“Tentunya kami sangat senang ketika Prilly mau terjun langsung dalam pemasangan salah satu alat penelitian kami ke badan hiu paus yang kami namai dengan namanya,” sebut Meizani.
Sementara itu, Prilly mengaku bangga bisa ikut terlibat dalam kegiatan ini. Dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi pengalaman pertama yang sangat berharga dan sulit untuk dilupakan.
“Pemasangan penanda satelit langsung dengan peneliti dari KI ini menjadi pengalaman pertama yang menegangkan dan mengharukan bagi saya. Tegang, karena biasanya ketika diving saya harus berjarak beberapa meter dari hiu paus, dan kali ini saya menyentuh dan memasangkan alat langsung di sirip ikan raksasa itu,” kata Prilly.
Tidak langsung dilepas begitu saja, Prilly sebelumnya sudah mendapatkan pengarahan dari para peneliti Konservasi Indonesia. Prilly menyebut pengalaman kali ini membuat dia bisa lebih memahami lagi pentingnya penelitian untuk satwa karismatik ini.
“Menjadi Kawan Hiu Paus membuat saya belajar lebih banyak lagi tentang ikan menakjubkan ini. Para peneliti dari Konservasi Indonesia mengajarkan saya tentang tujuan penting dari penanda satelit, sampai pentingnya berwisata hiu paus yang ramah lingkungan,” ucap Prilly.
Baca Juga: Sinopsis Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Kisah Haru Terinspirasi dari Lagu
Sementara itu, Focal Species Conservation Senior Manajer Konservasi Indonesia Iqbal Herwata, yang mendampingi Prilly saat pemasangan penanda satelit menuturkan bahwa penanda satelit hiu paus ini menjadi sangat penting, karena spesies ini memiliki kebiasaan migrasi dan mobilitas yang tinggi.
Dengan alat ini, para peneliti dapat mengetahui kemana hiu paus bergerak, dimana habitat pentingnya hingga berapa lama mereka menetap di satu wilayah.
“Dalam pengelolaan kawasan konservasi, pergerakan hiu paus dari penanda satelit ini dapat menjadi data untuk kami membuat strategi dalam melindungi habitat kritis mereka secara efektif. Selain memiliki GPS, penanda satelit ini juga dilengkapi dengan sensor suhu dan kedalaman, artinya kami dapat mengetahui seberapa dalam mereka menyelam dan seberapa lama mereka di kedalaman tertentu,” ungkap Iqbal.
Ekspedisi Teluk Saleh
Dalam kesempatan yang sama, beberapa peneliti konservasi Indonesia dari Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, BPSPL Denpasar, IPB University, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Pusat Riset Oseanografi BRIN, Balai Riset Perikanan Laut, dan Elasmobranch Indonesia Institute juga melanjutkan kegiatan ekspedisi Teluk Saleh.
Ekspedisi ini bertujuan untuk menetapkan data dasar keanekaragaman hayati, ekosistem, habitat penting dan konektivitas hiu paus dalam pengembangan kawasan konservasi hiu paus di Teluk Saleh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
55 Kode Redeem FF 12 Desember 2025: Klaim Skin Salju Gratis dan Bundle Yeti
-
Takut Kehilangan? Ini Cara Mudah Menambahkan AirPods ke Find My iPhone
-
29 Kode Redeem FC Mobile 12 Desember 2025: Tips Berburu Mane dan Gaet Nedved 115 Gratis
-
7 Rekomendasi Memori HP MicroSD Card Terbaik, Kecepatan Baca Super Ngebut Anti Lemot
-
Clair Obscur Expedition 33 Borong Penghargaan di The Game Awards 2025
-
Redmi TV X 2026 Resmi Debut: Tawarkan Panel Mini LED 50 Inci, Harga Rp5 Jutaan
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Emote Moonwalk dan Skin Winterland
-
Dua Game Baru Tomb Raider Muncul di TGA 2025, Sasar Konsol dan PC
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan 5.000 Gems
-
Sony A7 V Resmi Dirilis: Cek Harga, Spesifikasi Lengkap, dan Promo Pre-Order Desember 2025