Suara.com - Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX yang dikenal vokal di media sosial, kerap menyuarakan kekhawatirannya terkait angka kelahiran yang menurun.
Dikutip dari Unilad, Miliarder yang memiliki 12 anak dari tiga wanita ini, secara terbuka mengungkapkan pandangannya mengenai populasi global yang dianggapnya sebagai salah satu tantangan terbesar peradaban saat ini.
Melalui beberapa cuitannya, Musk sering menyampaikan bahwa penurunan angka kelahiran merupakan ancaman serius bagi masa depan.
"Angka kelahiran yang menurun adalah bahaya terbesar yang dihadapi peradaban sejauh ini," tulisnya dalam salah satu unggahan di media sosial.
Musk juga menyebutkan bahwa tren demografis menunjukkan banyak negara berada di bawah tingkat penggantian populasi yang sehat, yaitu 2,1 anak per keluarga.
Selain opini publiknya, Musk juga dikenal sebagai pendukung fertilisasi in-vitro (IVF) dan, menurut laporan New York Times, pernah menawarkan untuk mendukung beberapa kenalannya yang mempertimbangkan metode tersebut.
Salah satu individu yang kabarnya menerima tawaran ini adalah Nicole Shanahan, mantan calon wakil presiden independen untuk Robert F. Kennedy Jr. Laporan menyebutkan bahwa Musk sempat menawarkan dukungan ini pada tahun 2022, meski Shanahan menolak.
Selain itu, Musk diduga mengajukan tawaran serupa kepada beberapa pasangan yang ia kenal secara sosial dalam suasana informal, seperti pada acara makan malam di rumah seorang eksekutif Silicon Valley. Meski tidak jelas bagaimana respons pasangan tersebut, tawaran ini menunjukkan dedikasi Musk terhadap isu populasi yang kerap ia bicarakan.
Pada awal tahun ini, Musk mengonfirmasi bahwa ia menyambut kelahiran anak ke-12nya bersama eksekutif Neuralink, Shivon Zilis, yang juga merupakan ibu dari anak kembar mereka, Strider dan Azure. Musk menegaskan bahwa kehadiran anak-anaknya bukanlah "rahasia," namun lebih merupakan keputusan pribadi tanpa publisitas berlebih.
Baca Juga: Elon Musk Suntik Dana Rp 687 Miliar untuk Kampanye Donald Trump, Total Capai Triliunan!
Kekhawatiran Musk terhadap populasi global dan komitmennya terhadap fertilisasi in-vitro menegaskan perannya sebagai sosok yang tidak hanya berinvestasi pada teknologi, tetapi juga pada isu-isu sosial dengan dampak jangka panjang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
50 Kode Redeem FF 22 Desember 2025: Borong Mystery Shop dan Klaim Bundle Gratis
-
5 Pilihan HP dengan Chipset Snapdragon 820, Performa Ngebut Harga di Bawah Rp3 juta
-
22 Kode Redeem FC Mobile 22 Desember 2025: Sikat Gareth Bale dan Ribuan Gems Spesial
-
Operator Seluler Tak Boleh Simpan Data Biometrik Penduduk untuk Registrasi SIM Card
-
Registrasi SIM via Face Recognition, Pemerintah Diminta Ingat Lagi Kasus Kebocoran Data Dukcapil
-
Langkah Mudah Menyambungkan Laptop ke Internet Lewat Ponsel, Simak Caranya
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan NFC: Kirim File dan Pakai E-Wallet Makin Praktis
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
40 Kode Redeem FC Mobile Siang Ini, Klaim Pemain Legendaris Jaap Stam
-
60 Kode Redeem FF Gratis untuk Dapatkan Skin Senjata M1887 SG Ungu Hari Ini