Suara.com - Layanan Lapor Mas Wapres yang diumumkan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming melalui akun Instagram resminya hingga kini masih menjadi topik pembicaraan di media sosial, khususnya platform X.
Terpantau hingga kini kata kunci Lapor Mas Wapres menduduki Trending Topic X Indonesia dengan jumlah cuitan sebanyak lebih dari 5.900 tweet. Saat ditelusuri, rupanya layanan pengaduan tersebut mendapat kritik dari politikus Akbar Faizal.
Melalui akun X miliknya, anggota DPR RI tersebut menyebut jika layanan pengaduan yang dibuka oleh Gibran Rakabuming merupakan ciri dari pemimpin yang tak percaya dengan kinerja anak buahnya.
"Saudara @gibran_tweet, membuka pos pengaduan di kantor Wapres itu gaya walikota atau bupati yang tak percaya kinerja anak buahnya. Karena Anda sudah dilantik sebagai wakil presiden maka berpikirlah lebih besar dan bertindaklah lebih taktis," cuit Akbar Faizal.
Lebih lanjut, Akbar Faizal juga memberikan contoh hal-hal yang dapat dilakukan Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden RI.
"Misalnya, buat KPI yang jelas dan terukur pada setiap kementerian lalu hukum sesuai kewenangan Anda kalau tidak tercapai. Nggak lucu kan kalau setengah rakyat Indonesia datang mengadu? Saya nggak tahu apakah Anda sadari rakyat penuh dengan masalah saat ini dan butuh pertolongan negara. Terutama soal keadilan hukum dan ekonomi @prabowo @DPR_RI," tambahnya.
Cuitan yang disukai sebanyak lebih dari 7.500 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar. Rupanya, tak sedikit warganet yang setuju dengan kritik tersebut.
"'Berpikirlah lebih besar dan bertindaklah lebih taktis' hanya dimiliki oleh orang atau pemimpin yang memiliki kapasitas," tulis akun @pel*********
"Strategi kuno, yang menjadi legacy bapaknya terus dimainkan kembali," komentar @dm*****
Baca Juga: Beda Cara Lapor Mas Wapres Gibran Versi Online vs Offline, Gampang Mana?
"Ah sepakat ini, yang ngadu lewat WhatsApp Lapor Mas Gibran aja centang satu, gimana ceritanya. Bawahannya suruh pada kerja sesuai tupoksinya, mas waspres nerima laporan aja kinerja bawahan. Kalau nggak sesuai arahan ya silakan tindak dan perbaiki, regulasinya jangan terlalu ruwet. Pak Prabowo sudah pesen itu loh," sahut @far******
"Kayak nggak tau aja, ini kan program ecek. Hanya untuk menaikkan popularitas doang, kepentingannya untuk tahun 2029 nanti," timpal @nur*****
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Motorola Moto G57 dan G57 Power Resmi, HP Snapdragon 6s Gen 4 Pertama di Dunia
-
Dreame L10s Ultra Gen 3 Resmi ke RI, Robot Vacuum Harga Rp 12 Juta
-
Jadwal Baru Dirilis, Sertifikat Hasil TKA SMA 2025 Keluar Kapan?
-
Dilarang Purbaya, Shopee Blokir Ratusan Ribu Produk Thrifting
-
POCO F8 Pro Lolos Sertifikasi, Kotak Penjualan Kemungkinan Tanpa Charger
-
Siap-siap! Harga HP Bakal Makin Mahal Tahun Depan, Ini Penyebabnya
-
Developer Butuh Waktu, Peluncuran Game Marvel 1943: Rise of Hydra Ditunda
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 November: Klaim Magic Curve dan Pemain 111-113
-
Fitur Tersembunyi WA Web, Ini Cara Blur Chat WhatsApp agar Tak Diintip
-
Perang Dagang Makin Panas! Amerika Serikat Resmi Larang Chip Nvidia ke China