Suara.com - Kehadiran layanan Lapor Mas Wapres yang diperkenalkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui akun Instagram miliknya hingga kini menjadi sorotan warganet di dunia maya, terlebih di platform X (dulunya Twitter).
Baru-baru ini, kritikus Muhammad Said Didu pun turut menyorot pos pengaduan tersebut. Menurutnya, ide yang dikeluarkan Gibran Rakabuming merupakan sebuah kemunduran untuk Indonesia. Pasalnya, layanan serupa sudah pernah disediakan pada 1988 ketika era Wakil Presiden Soedharmono.
"Program Lapor Mas Wapres langkah mundur 36 tahun. Pengaduan masyarakat seperti ini sudah dimulai tahun 1988, Wakil Presiden Soedharmono sudah membuat hal yang sama dengan kotak pos 5.000 dan Presiden SBY melakukan hal yang sama dengan Kotak Pos dan SMS 9949. Keduanya dilakukan lewat alat komunikasi, bukan datang secara langsung. Wapres fufufafa buat program yang sudah ditinggalkan 36 tahun lalu," cuitnya pada 14 November 2024.
Tak hanya itu, ia juga menyebut bahwa layanan tersebut merupakan pemborosan dan tidak efektif karena negara menyiapkan perangkat dan aparat untuk menampung laporan masyarakat di sekitar 10.000 kantor dan dilayani sekitar 250.000 pegawai yang tersebar di 7.288 kecamatan, namun mengapa harus disatukan dan dilaksanakan langsung oleh Gibran selaku Wakil Presiden.
Said Didu menambahkan bahwa tindakan Gibran membuat Lapor Mas Wapres adalah bagian dari gimmick dan pencitraan.
"Ini dilakukan untuk pencitraan diri karena kondisi rakyat hasil kerja mantan Presiden Jokowi sebagai berikut: 1) IQ rata-rata 78, sedikit di atas orang utan dan setara dengan Timur Leste, 2) Sekitar 60 persen pendidikan rakyat hanya sampai SD, 3) Penduduk miskin dan hampir miskin sekitar 25 juta, 4) Kecanduan bansos dan sogokan politik, 5) Pecandu pinjol judol, narkoba, 6) Penikmat TikTok, Instagram, dan medsos lain. Masyarakat seperti ini akan menyukai gimmick dan pencitraan," tambahnya.
Lebih lanjut, Said Didu juga menyebut bahwa layanan ini merupakan program oligarki untuk melanggengkan dinasti Joko Widodo.
"Program ini ditujukan untuk meredup sinar Presiden Prabowo di depan rakyat mayoritas kelas bawah sehingga seakan sebagian besar rakyat seakan butuh keberlanjutan dinar Joko Widodo. Oligarki sangat berkeinginan melanjutkan pemerintahan boneka mereka lewat keberlanjutan dinasti Joko Widodo," timpalnya.
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 2.200 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar. Tak sedikit warganet yang setuju dengan kritik Said Didu.
Baca Juga: Wajah Mirip Wapres Gibran, Anak SMP Ini Viral dan Bikin Bangga Teman-temannya
"Program Lapor Mas Wapres adalah program pembodohan rakyat yang dilakukan oleh orang bodoh yang merasa sok sok pintar, karena tidak ada solusi. Program bohong-bohongan. Kalau tidak percaya, coba laporkan dugaan ijazah palsu mantan presiden Jokowi, pasti tidak ditanggapi!" tulis akun @guc********
"Alah, semua gerakan Gibran itu tujuannya ya pencitraan, biar dibilang bela rakyat, padahal tidak ada jaminan dikerjain semua laporannya," komentar @ton*_*****
"Benar, bangsa jadi mundur karena tidak sesuai jabatan yang seharusnya mengambil kebijakan malah jadi tempat pengaduan yang seharusnya tugas di pemerintahan daerah, dinas terkait, dll," tambah @muh********
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Huawei Nova 15 Ultra dan Pro Debut, Usung Kamera Unik 'Dual-Ring'
-
5 Tablet Xiaomi Terbaik untuk Kerja dan Multitasking, Mulai Rp1 Jutaan
-
HP Murah Infinix Note Edge Lolos Sertifikasi di Indonesia, Pakai Chipset Anyar
-
Hadirkan Vin Diesel, Peluncuran Game Ark 2 Ditunda hingga 2028
-
Kinerja Digiplus 2025 Moncer, Ekspansi Gerai dan Ekosistem Lifestyle Digital Jadi Kunci Pertumbuhan
-
5 Rekomendasi HP Wireless Charging Termurah, Mulai Rp2 Jutaan
-
5 Smartwatch dengan NFC Paling Murah, Praktis untuk Transaksi Cashless
-
Acer Perkuat Digitalisasi Sekolah lewat Altos IFP Series, Layar Interaktif 4K
-
Fitur Short hingga Leverage Tinggi Dorong Lonjakan Pengguna di Tengah Pasar Kripto Berfluktuasi
-
4 HP Snapdragon RAM 4 GB Paling Murah Mulai Sejutaan, Performa Stabil untuk Multitasking