Suara.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan kalau kaum perempuan adalah korban penipuan dan pornografi terbanyak di media sosial.
Hal ini dia sampaikan usai kunjungan kerja ke wilayah Cilincing, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Saat bertemu masyarakat di sana, Meutya mengatakan kalau para perempuan banyak menjadi korban penipuan dan pornografi di dunia digital.
"Kita tahu salah satu korban terbanyak, baik itu penipuan, transaksi keuangan lah ya, di digital, itu banyak perempuan," katanya saat konferensi pers di Kantor Komdigi, Senin (16/11/2024).
Selain penipuan, Meutya mengungkapkan kalau para perempuan di Indonesia juga korban pornografi di dunia maya. Ia mencontohkan, kejahatan digital ini rata-rata bermula dari deep fake, sebuah metode manipulasi gambar atau video menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
"Misalnya itu, rata-rata juga badannya perempuan, wajahnya perempuan, yang kemudian dibuat deepfake. Sehingga akhirnya cenderung mengarah pornografi. Jadi segala lini, baik itu transaksi keuangan, pornografi, itu banyak sekali korbannya perempuan di dunia maya," papar Meutya.
Maka dari itu Kementerian Komdigi turut menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk meningkatkan literasi digital kepada kaum perempuan.
"Jadi memang kita melibatkan perempuan untuk kemudian diberikan literasi digital," ujarnya.
Sementara itu Menteri PPPA Arifah Fauzi menyatakan, program literasi digital yang menggandeng Kementerian Komdigi ini ditujukan tak hanya untuk perempuan, tetap juga para anak-anak.
Menurutnya, program literasi digital lewat ruang bersama bernama Merah Putih ini diperuntukkan agar dua kalangan tersebut bisa menggunakan media sosial (medsos) dengan lebih bijak.
Baca Juga: 3 Nomor Aduan Judi Online, Ada Layanan Blokir Rekening Bandar
Tujuan lainnya yakni menghindari para perempuan untuk meningkatkan pemahaman tentang keuangan digital. Sebab banyak perempuan yang dinilainya menjadi korban pinjol ilegal hingga penipuan.
"Jadi nanti ruang bersama Merah Putih itu, kami ingin mempunyai satu data tentang perempuan dan anak. Jadi bagaimana perempuan di desa itu, kemudian bagaimana kondisi anak-anak di desa itu.
Dan ini harus kolaborasi dengan hampir semua kementerian dan lembaga. Jadi ruang bersama merah putih ini bukan event, tetapi ini adalah sebuah gerakan. Bagaimana kita menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap sesamanya," papar dia.
Lebih lanjut dia juga menyinggung soal kasus kekerasan seksual hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang kian marak belakangan ini.
Arifah menyebut kalau dua kasus itu menjamur karena masyarakat dan lingkungan ternyata diam dan tidak bereaksi. Makanya ruang bersama Merah Putih itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga.
"Maka ruang bersama merah putih ini bagaimana kita membangun empati, membangun gerakan, masyarakatlah yang bergerak. Bukan kami dari kementerian yang terus harus hadir. Tetapi bagaimana kita menggerakkan masyarakat di desa tersebut untuk saling menguatkan. Sehingga kejadian-kejadian negatif, sekecil apapun, sudah bisa kita antisipasi sejak dini. Jadi kita kolaborasi ini sangat penting sekali," tandasnya.
Berita Terkait
-
3 Nomor Aduan Judi Online, Ada Layanan Blokir Rekening Bandar
-
Pemerintah Mau Batasi Anak Indonesia Main Medsos dan Gadget
-
Cerita 4 Perempuan Peneliti Hadirkan Solusi dari Tantangan Dunia Melalui Sains
-
Usai Timses Dituding Budi Arie Terlibat Mafia Judol Komdigi, Pramono-Rano Dilaporkan ke Bawaslu
-
Reza Artamevia Ngaku Punya Berlian Rp 150 Miliar Saat Dituding Menipu, Feni Rose: Aku Bingung!
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Teaser Resmi Beredar, 'HP Flagship Killer' Motorola Signature Debut 7 Januari 2026
-
Master Camera Ring Xiaomi 17 Ultra: Gimmick atau Game-Changer Fotografi?
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 30 Desember: Klaim Paket Winter 115 dan Ratusan Rank Up
-
Lupa Bayar Iuran? Ini Cara Mengecek Tagihan BPJS Kesehatan di Mobile JKN
-
Bug HyperOS Hantam Redmi Note 14, Ponsel Bisa Mati Mendadak Saat Baterai Hampir Habis
-
7 HP RAM 8 GB Baterai 6000 mAh Dibawah Rp2 Juta, Performa Ngebut Seharian!
-
7 Cara Melihat Riwayat Penelusuran di Berbagai Browser dengan Mudah
-
HMD Pulse 2 Pro Bocor ke Publik, Desain Ala iPhone dan Kamera 50MP Jadi Sorotan
-
61 Kode Redeem FF Terbaru 30 Desember: Raih Emote 2026, Bubble Trouble, dan Evo Cobra