Suara.com - Lubang hitam, fenomena ekstrem di alam semesta, merupakan objek dengan gravitasi terkuat yang diketahui. Saking kuatnya, bahkan cahaya pun tidak dapat lolos dari cengkeramannya. Meskipun seringkali berukuran kecil dan sangat padat, lubang hitam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap lingkungan kosmiknya.
Melalui pengamatan dan penelitian terhadap interaksi lubang hitam dengan materi di sekitarnya, seperti bintang dan gas, para ilmuwan berusaha mengungkap misteri di balik pembentukan dan evolusi objek luar biasa ini.
Bagaimana Lubang Hitam Terbentuk?
Lubang hitam bermula dari kematian bintang masif seperti dikutip dari scienceabc. Ketika inti bintang kehabisan bahan bakar, ia runtuh akibat tekanan gravitasinya sendiri.
Proses ini menghasilkan ledakan dahsyat yang dikenal sebagai supernova. Sisa dari ledakan ini menciptakan lubang hitam bermassa bintang, salah satu jenis lubang hitam yang paling umum.
Selain itu, ada juga lubang hitam supermasif yang ditemukan di pusat galaksi, termasuk galaksi kita, Bima Sakti. Namun, proses pembentukannya masih menjadi misteri. Para ilmuwan menduga lubang hitam jenis ini mungkin terbentuk bersamaan dengan pembentukan galaksi itu sendiri.
Selain itu, terdapat teori menarik tentang lubang hitam primordial, yang diyakini terbentuk jauh sebelum bintang-bintang pertama lahir, pada awal terciptanya alam semesta.
Lubang Hitam Primordial (PBH): Jejak dari Awal Alam Semesta
Lubang hitam primordial (PBH) diperkirakan terbentuk segera setelah Big Bang, pada masa ketika kondisi alam semesta sangat ekstrem. Tidak seperti lubang hitam bermassa bintang yang berasal dari keruntuhan inti bintang, PBH diyakini muncul dari mekanisme lain, seperti:
Baca Juga: Mengapa Bintang Memiliki Warna yang Berbeda-beda?
- Ketidakhomogenan densitas: Variasi kecil dalam distribusi materi yang menyebabkan area dengan densitas tinggi runtuh menjadi lubang hitam.
- Keruntuhan untaian kosmik: Struktur seperti tali yang terbentuk selama awal alam semesta mungkin runtuh dan menciptakan PBH.
- Ketidakstabilan gravitasi: Ketidakseimbangan gravitasi di masa awal alam semesta yang memicu pembentukan PBH.
PBH juga terkait dengan radiasi Hawking, yaitu proses di mana lubang hitam perlahan "menguap" dengan memancarkan radiasi. PBH yang bermassa kurang dari 1015 gram diperkirakan telah punah, tetapi mereka meninggalkan jejak berupa sinar gamma latar belakang, antimateri dalam sinar kosmik, atau ledakan sinar gamma pendek yang tiba-tiba.
PBH yang bermassa lebih besar masih ada hingga saat ini dan mungkin menjadi benih bagi lubang hitam supermasif yang ditemukan di pusat galaksi.
Apakah PBH Materi Gelap?
Salah satu pertanyaan besar dalam kosmologi adalah apakah PBH dapat menjadi kandidat materi gelap, komponen misterius yang membentuk sebagian besar massa alam semesta.
Karena PBH terbentuk sebelum materi biasa muncul, mereka dianggap berbeda dari jenis materi yang kita kenal. Namun, hingga kini belum ada bukti observasi yang cukup untuk mengonfirmasi hipotesis ini.
Cara Mendeteksi PBH
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
AXIS Gandeng nubia Hadirkan Bundling Neo 3 Series: Kuota 200GB dan Pengalaman Gaming Super Kencang
-
4 Rekomendasi Hp Gaming Snapdragon Terbaik 2025: Tanpa Ngelag, Harga Mulai 1 Jutaan
-
Tak Hanya HP Motorola, Realme Neo 8 Juga Memakai Snapdragon 8 Gen 5
-
QRIS Soundbox, Teknologi Pembayaran Cerdas Ubah Wajah Pasar Tradisional
-
21 Kode Redeem FC Mobile 12 November: Klaim Skin, Coins, dan Player Pack Eksklusif!
-
Canon EOS C50, Kamera Sinema Ringkas, Kualitas Profesional
-
Spesial Hari Ayah: 21 Kode Redeem FF Aktif, Dapatkan Skin dan Diamond Gratis Sekarang!
-
Trailer Gameplay Beredar, Elden Ring Nightreign Kedatangan DLC The Forsaken Hollows
-
HP Motorola Misterius Muncul di Geekbench, Diprediksi Bawa Snapdragon 8 Gen 5
-
Logitech MX Master 4 Resmi, Mouse Haptic Feedback Premium Harga Rp 2 Jutaan