PBH sulit diamati karena ukurannya yang kecil dan sifatnya yang tidak memancarkan cahaya. Namun, para astronom dan fisikawan terus mengembangkan metode inovatif untuk mendeteksi keberadaan mereka:
- Radiasi Hawking: PBH yang sedang menguap memancarkan sinar gamma berenergi tinggi. Sinar gamma ini, meskipun sulit ditangkap karena sifatnya yang acak, bisa menjadi petunjuk keberadaan PBH.
- Gelombang Gravitasi: Pembentukan dan penggabungan PBH biner menghasilkan gelombang gravitasi yang dapat dideteksi oleh observatorium seperti LIGO atau Virgo. Observatorium generasi berikutnya diharapkan dapat meningkatkan peluang deteksi ini.
- Pelensaan Mikro: Ketika PBH melintas di depan bintang jauh, gravitasi PBH dapat membelokkan cahaya bintang tersebut, menciptakan variasi luminositas yang dapat diamati. Beberapa survei, seperti Subaru Hyper Suprime-Cam (HSC), telah mencoba mendeteksi PBH dengan metode ini.
Mengapa PBH Penting bagi Kosmologi?
Studi tentang PBH dapat memberikan wawasan penting tentang momen-momen awal alam semesta. Mereka berpotensi mengungkap proses fisik yang terjadi selama inflasi kosmologis, yaitu periode ekspansi alam semesta yang sangat cepat.
Selain itu, PBH dapat membantu menjelaskan evolusi struktur besar seperti gugus galaksi dan distribusi materi di alam semesta.
Menunggu Bukti Observasi
Meskipun PBH masih menjadi hipotesis teoretis, para ilmuwan optimis bahwa bukti keberadaan mereka akan ditemukan di masa depan. Dengan teknologi observasi yang semakin canggih, seperti teleskop gelombang gravitasi generasi berikutnya, harapan untuk mengungkap rahasia PBH semakin besar.
Jika terbukti ada, PBH akan menjadi bukti bahwa pembentukan lubang hitam dimulai bahkan sebelum bintang pertama lahir.
Lubang hitam primordial bukan hanya cerita tentang masa lalu alam semesta, tetapi juga kunci untuk memahami bagaimana alam semesta menjadi seperti sekarang.
Penemuan PBH akan membuka bab baru dalam eksplorasi kosmos dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang asal usul alam semesta.
Baca Juga: Mengapa Bintang Memiliki Warna yang Berbeda-beda?
Kontributor : Pasha Aiga Wilkins
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Canon EOS C50, Kamera Sinema Ringkas, Kualitas Profesional
-
Spesial Hari Ayah: 21 Kode Redeem FF Aktif, Dapatkan Skin dan Diamond Gratis Sekarang!
-
Trailer Gameplay Beredar, Elden Ring Nightreign Kedatangan DLC The Forsaken Hollows
-
HP Motorola Misterius Muncul di Geekbench, Diprediksi Bawa Snapdragon 8 Gen 5
-
Logitech MX Master 4 Resmi, Mouse Haptic Feedback Premium Harga Rp 2 Jutaan
-
10 Ide Prompt Gemini AI Hari Ayah yang Menyentuh, Bikin Momen Jadi Berkesan
-
Nubia V80 Design Lolos Sertifikasi di Indonesia: HP Sejutaan Mirip iPhone 17 Pro
-
Penjualan PS5 Tembus 84 Juta Unit, Ghost of Yotei Jadi Bintang Baru Sony
-
Download Stiker WA Galon hingga Gas 3 Kg Biar Chat Beli Online Lebih Cepat
-
Syarat dan Cara Gadai Kamera di Pegadaian, Langsung Cair Tanpa Ribet